DILI, 03 Desember 2021 (TATOLI) – Direktur Jenderal Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya, Manuel Smith, mengungkapkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang bermarkas di Paris, pada 16 desember ini akan mengakui kain tradisional Timor-Leste (TL) atau Tais, sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage).
“Besok, Komite Warisan Budaya Takbenda akan membahas perayaan festival tersebut. Karena, kain tenun Tais mendapat nominasi internasional Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan. UNESCO di Paris akan mempublikasikan atau mengumumkan, pada 16 desember ini, proses pengakuan Tais sebagai Warisan Budaya Takbenda,” Manuel Smith, di sela-sela pertemuan Komite Warisan Budaya Takbenda, di Colmera, Dili, kamis.
Dikatakan, dirinya bangga dengan pengakuan dunia atas kain tradisional TL Tais sebagai identitas negara setelah 20 tahun kemerdekaan.
Berita terkait : November 2021, produk Tais akan menerima hasil nominasi warisan budaya Internasional
“Meskipun negara lain memiliki kain tenun seperti Tais dan jika UNESCO mengidentifikasinya Tais sebagai salah satu aset kita. Maka, kami juga siap menerima kritik dari negara tetangga, karena beberapa negara di Asia juga memiliki kain tenun seperi tais terutama di Indonesia”, ujarnya.
Disebutkan, pada 2019 TL maju dengan pencalonan dan pada 16 Maret 2020, mengirim kain tenun Tais ke UNESCO, untuk dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Ditanya tentang tempat pendaftaran Tais di UNESCO, Manuel Smith menjelaskan bahwa semua kriteria yang berkaitan dengan konvensi 2003 sudah terpenuhi.
Sebelumnya, Sekretaris Negara urusan Seni dan Budaya, Teófilo Caldas, mengatakan UNESCO telah mendaftarkan Tais sebagai warisan TL dengan nomor 1688.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz