DILI, 16 november 2021 (TATOLI) – Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP) dalam rapat kedua dengan anggota Parlamen Nasional (PN) Komisi D dan G, meminta anggaran senilai $21 juta pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.
“APBN 2022 dialokasikan untuk MAP pada tahun anggaran 2022 adalah US$21.400.322. Dana tersebut akan difokuskan pada peningkatan produksi hortikultura dan perikanan,” kata Menteri Pertanian dan Perikanan, Pedro dos Reis kepada wartawan usai dengar pendapat dengan Komisi D dan G Parlemen di Parlemen Nasional, Dili, senin.
Disebutkan, dari US$21.400.322 itu, US$5.064.400 dialokasikan untuk Gaji pegawai, US$10,354.627 untuk Barang dan Jasa, US$3.881.175 untuk Modal Pembangunan, dan US$1.705.125 untuk Transfer Umum.
Dia menjelaskan, untuk program pertanian MAP tahun 2022 akan difokuskan pada peningkatan produksi hortikultura dan perikanan.
Dia mengatakan, peningkatan produksi hortikultura dan perikanan bertujuan untuk menjamin keberlanjutan produksi tanaman industri melalui sistem pertanian terpadu.
“Selain itu, anggaran juga akan meningkatkan tanaman hortikultura masyarakat, memberikan subsidi pertanian, meningkatkan praktik pertanian, menyediakan peralatan pertanian dan mendukung petani muda (laki-laki dan perempuan). Selain itu akan digunakan untuk diversifikasi dan intensifikasi produksi kopi, memperbanyak pembibitan tanaman untuk tanaman industri dan menggenjot peternakan,” kata Reis.
Dijelaskan, MAP telah merencanakan untuk menghabiskan anggaran 2022 pada sejumlah subprogram, termasuk pembangunan infrastruktur perikanan budidaya, peningkatan cadangan pangan nasional (Matadouro dan Tibar), dan perbaikan irigasi di Bebui-Uatular, Maliana I, Maliana II, Mautalo, Marco, Atabae Loes, Lotan, Caraulun, Oebaba, Raibere, Laclo, Buluto, Bebui, Saketo, Belia, Kumoli, Waibati, Larisula, Ramaskora, dan Oebaba.
Selanjutnya, kata Menteri, sub-program pertanian lainnya yang akan dikembangkan dengan ketentuan MAP anggaran 2022 antara lain peningkatan kualitas SMA pertanian Natarbora dan lain-lain, pembuatan laboratorium perikanan nasional (budidaya) dan penangkaran nila, pelestarian dan peningkatan kebun raya.
Dikatakan, MAP juga akan mengembangkan, hutan yang belum tersentuh, memastikan pengembangan agroforestri, membangun lebih banyak pembibitan tanaman untuk menanam tanaman agroforestry dan mangrove, mengembangkan dan melindungi ekowisata, dan diversifikasi dan mengintensifkan tanaman industri seperti cendana, kayu jati, mahoni, bambu dan lainnya.
Reporter : Nelson de Sousa
Editor : Cancio Ximenes (penerjemah : Armandina Moniz)