iklan

POLITIK, INTERNASIONAL

Kedubes AS dan Dewan Pers tandatangani proyek pelatihan Fact-Checking  

Kedubes AS dan Dewan Pers tandatangani proyek pelatihan Fact-Checking  

Ketua Dewan Pers, Virgilio Guterres menandatangani pendanaan proyek pelatihan Fact-Checking untuk kaum muda dan mahasiswa di tiga kotamadya berbeda dengan Kuasa Usaha Kedubes AS di TL, Tom Daley di kantor Dewan Pers, Quintal Boot, Dili, senin (04/10). Imajen Tatoli/Francisco Sony

DILI, 04 september 2021 (TATOLI)—Kedutaan Besar (Kedubes)  Amerika Serikat bersama dengan Dewan Pers Timor-Leste (TL) menandatangani pendanaan proyek pelatihan Fact-Checking untuk kaum muda dan mahasiswa di tiga kotamadya berbeda.

Kuasa Usaha Kedubes  AS di TL,  Tom Daley menyetujui bantuan dana sebesar $10.000 untuk Dewan Pers. Bantuan dana tersebut  untuk memberikan pelatihan Fact-Checking bagi  kaum muda dan mahasiswa di kotamadya Baucau, Ermera dan Same.

Kuasa Usaha Kedubes  AS, Tom Daley mengatakan Kedubes ingin selalu melakukan kemitraan dengan pemerintah TL  agar bersama melawan fake news melalui  bantuan untuk mengembangkan sektor media.

“AS sangat bangga bekerjasama dengan Dewan Pers untuk mengembangkan media. Program ini mewakili keinginan AS untuk melawan masalah yang juga dialami di Amerika dan TL dimana beberapa orang membuat rumor dan informasi palsu yang memberikan resiko sangat besar,” ucap Tom.

Sementara itu, Ketua  Dewan Pers, Virgilio Guterres mengatakan, pelatihan ini untuk melawan fake news dan diharapkan segera dilaksanakan.

“Pelatihan ini untuk melawan fake news dan diharapkan kedepannya bisa segera dilaksanakan. Diharapkan situasi pandemi ini tidak meningkat agar kegiatan di outdoor segera direalisasikan. Karena, bantuan dana ini akan memberi dampak pada sekitar 250 orang terdiri dari mahasiswa, kaum muda dan calon pemimpin,” ungkap Ketua  Dewan Pers, Virgilio pada wartawan di kantor Dewan Pers,  Quintal Boot, Dili,  senin ini.

Virgílio menjelaskan pelatihan yang sama sebelumnya sudah diberikan pada mahasiswa dari departemen komunikasi sosial di dua universitas seperti Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) dan Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL). Karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih karena dapat membantu Dewan Pers memperluas daerah pelatihan di tingkat kotamadya.

Ia menambahkan, untuk memerangi hal ini harus diteruskan, namun untuk program Fact-Checking hanya akan dilakukan di tiga kotamadya untuk percontohan. Karena, di tiga kotamadya tersebut memiliki perguruan tinggi.

“Untuk tiga kotamadya ini kita berfokus pada kaum muda, kita lihat kaum muda adalah aktor utama dalam membagikan informasi, sehinggga diperlukan pelatihan tentang Fact-Checking agar mereka juga tidak menjadi korban untuk informasi palsu itu sendiri,” jelas Ketua Dewan Pers.

Sebelumnya,  AS telah melakukan banyak kegiatan untuk media dan wartawan TL seperti kegiatan interchange, pelatihan bahasa ingris dan juga program-program yang memiliki hubungan dengan media.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!