iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL

Xanana tetap jadi negosiator utama delimitasi perbatasan darat TL-RI

Xanana tetap jadi negosiator utama delimitasi perbatasan darat TL-RI

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno. Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 02 september 2021 (TATOLI)– Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno mengatakan bahwa pemimpin Karismatik, Kay Rala Xanana Gusmão masih terus dan tetap menjalankan peran sebagai negosiator utama untuk delimitasi perbatasan darat Timor-Leste (TL) dan Republik Indonesia (RI).

“Berdasarkan undang-undang tersebut, Xanana Gusmão masih terus memimpin Dewan Definitif Batas Maritim (CDDFM)”, ungkap Adaljiza pada wartawan usai menghadiri rapat Dewan Menteri di Kementerian Keuangan, rabu.

Dia mengatakan, sejak 2015, Xanana adalah pemimpin yang memiliki misi untuk menyelesaikan prosedur yang diperlukan untuk ratifikasi perjanjian antara TL  dan Australia, yang menetapkan perbatasan maritim masing-masing di Laut Timor.

Ditanya kapan TL dan Indonesia akan melanjutkan pembahasan perbatasan darat, pejabat pemerintah itu menginformasikan bahwa hal tersebut tergantung pada evolusi pandemi Covid-19.

“Pembahasan tentang penetapan batas darat belum ditentukan, karena Covid-19. Dua ruas hilang (Bidjael Sunan-Oben dan Noel Besi Citrana) yang belum selesai, karena masih dalam masa pandemi . Kami sudah sepakat bahwa setelah situasi ini normal, kami akan membahas masalah ini”, katanya.

Adaljiza Magno juga mengatakan pihaknya ingin membangun pembatas perbatasan darat TL dan Indonesia di Motain, yang hampir hilang akibat dampak hujan dan banjir  pada bulan lalu.

“Tim teknis sudah mengumpulkan data. Rencananya rekontruksi, sayangnya belum terlaksana karena tergantung alokasi APBN 2022”, tegas Menlu Adaljiza Magno..

Dikatakan, antara TL dan Indonesia masih ada dua segmen yang masih harus ditentukan dalam kaitannya dengan perbatasan darat, yaitu di  Oé-Cusse, dengan wilayah Bidjael Sunan-Oben dan Noelbesi Citrana (wilayah antara Oé-Cusse dan provinsi West Timor, di Indonesia).

Noelbesi Citrana merupakan daerah perbatasan antara Kupang dan Ambeno (OéCusse), sedangkan Bidjael Sunan-Oben menandai perbatasan antara Timor Tengah Utara dan Oé-Cusse, dengan luas 142,7 hektar.

Perlu diingat pula bahwa pada 2019,  tim perundingan perbatasan TL yang dipimpin Xanana Gusmão  bertemu dengan mantan Menkopolhukam, Wiranto, dan Menlu dan Kerjasama, Retno Marsudi mendiskusikan hal ini di Jakarta, Indonesia.

Pada saat itu, dilakukan penandantanganan nota kesepahaman untuk menyelesaikan penetapan batas darat.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor       : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!