DILI, 24 agustus 2021 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Departemen Nasional Kesehatan Mental, memberi pelatihan psikososial dasar pada petugas kesehatan professional, garis depan yang menangani Covid-19.
Demikian diutarakan Direktur Palang Merah Timor-Leste, Madalena Hanjam kepada wartawan di Hotel Novo Turismu, Dili, selasa ini.
Dikatakan, pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan kemampuan psikososial dasar dan mental kesehatan kepada petugas kesehatan agar dapat menjaga diri dalam memberi pelayanan, berkomunikasi yang baik dan lainnya.
Dia mengatakan, selama ini, para petugas kesehatan yang menangani kasus Covid-19 mengalami masalah psikososial. Tidak ada yang peduli tentang itu. Karena itu, dengan memberikan panduan dasar psikososial, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan, keluarga dan diri sendiri.
“Pelatihan ini dapat membangkitkan kepercayaan bagi petugas profesional dalam menghadapi keadaan yang sulit ini. Dalam pelatihan ini, CVTL berfokus pada petugas kesehatan yang sukarela. Karena itu petugas kesehatan sukarela sangat diperlukan,” kata Madalena.
Menurutnya, sangat penting pelatihan psiakososial dalam situasi pandemi ini. Karena jika seorang petugas mempunyai kepercayaan dalam berdaptasi dengan lingkungan dan keluarga, ia mampu menghadapi keadaan yang sulit.
Hal serupa diutarakan Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di TL, Shering Dhendep.
Menurut dia, situasi pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan yang dampaknya pada psikososial. Hal ini terjadi karena banyak orang kehilangan pekerjaan dan keluarga akibat Covid-19. Karena itu, dengan adanya pelatihan diharapkan para petugas kesehatan memiliki pengetahuan dasar dan beberapa kemampuan dalam psikososial untuk memberikan arahan yang baik pada penduduk,” tuturnya.
Sementara itu, Dokter psikologista klinis, Idalina Borges, menjelaskan dalam kondisi pandemi Covid-19 ini penting sekali untuk memberikan panduan dasar tentang psikososial pada petugas professional garis depan, sehingga membangkitkan kembali semangatnya untuk melayani pasien, khususnya pasien Covid-19.
“Melalui pelatihan psikososial diharapkan petugas pelayanan kesehatan garis depan, dapat menjaga keadaan mental mereka secara emosional karena setiap hari berhadapan dengan keadaan yang sulit dan menimbulkan kemarahan sehingga tidak bisa mengontrol emosinya,” katanya.
Pelatihan berlangsung dua hari di Novo Turismo diselenggarakan oleh Kemenkes didukung WHO dan beberapa otoritas kesehatan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz