iklan

INTERNASIONAL, LSM

Uni Eropa Danai Mercy Corps 2,1 juta Euro untuk program IRU Maloa

Uni Eropa Danai Mercy Corps  2,1 juta Euro untuk program IRU Maloa

Foto google

DILI, 01 agustus 2021 (TATOLI) – Mercy Corps melakukan konsultasi tentang program Inisiatif  Ketahanan Perkotaan (IRU- Inisiativa Reziliénsia Urbana) Maloa 2021-2023,  yang didanai Uni Eropa sebesar 2,1 juta Euro.

Dana tersebut  digunakan  untuk memberikan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya kepada 20.000 orang yang tinggal di daerah aliran sungai Maloa dengan tantangan lingkungan,  sosial, dan ekonomi.

Dalam keterangan pers yang diakses Tatoli pada minggu ini, menyebutkan pada  29-30 juli 2021, Mercy Corps melakukan konsultasi dengan pihak berkompeten yakni Sekretaris Negara untuk Lingkungan, Demétrio do Amaral de Carvalho, Perwakilan Uni Eropa, Karla Leitzke, direktur dan direktur nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Penataan Ruang, Kementerian Dalam Negeri, Lembaga dukungan pengembangan Bisnis, Administrator Kota Dili, dan otoritas lokal dari daerah aliran sungai Maloa.

Tujuan dari konsultasi tersebut untuk bertukar pikiran dan  ide tentang pembentukan komite daerah aliran sungai untuk membantu implementasi IRU Maloa di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) perkotaan Maloa dari 2021 hingga 2023.

“Mercy Corps dengan senang hati bekerja dengan pemerintah Timor-Leste melalui lembaga-lembaga utama pemerintah nasional, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil untuk mengidentifikasi mekanisme potensial bagi pembentukan komite pengelolaan DAS sebagai kekuatan pendorong utama dan pengambil keputusan utama di Maloa,” tulis siaran pers itu.

Disebutkan, inisiatif  ketahanan perkotaan,  Komite pengelolaan DAS Maloa akan memainkan peran penting dalam mendukung pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan pelaku sektor swasta untuk mengidentifikasi, merencanakan, menerapkan ketahanan iklim, pembangunan ekonomi, dan proyek yang dapat ditindaklanjuti dengan  strategi pemulihan Covid-19 di dalam DAS perkotaan Maloa.

“Perubahan iklim dan degradasi lingkungan adalah ancaman eksistensial. Timor-Leste menghadapi kenyataan ini dengan musibah banjir  pada  april lalu yang berdampak luas pada masyarakat dan merusak infrastruktur  di Timor Leste,” tulis siaran pers.

Kesepakatan Hijau Uni Eropa adalah salah satu prioritas utama mereka dan inisiatif Maloa merupakan komitmen politik mereka menjadi tindakan praktis untuk Timor-Leste.

“Ini akan memperkuat ekosistem negara dan ketahanan Timor terhadap perubahan iklim dengan intervensi kunci, seperti pertemuan konsultasi ini untuk membahas cara terbaik ke depan. Kami lebih kuat kalau bersama-sama”, kata Perwakilan Uni Eropa,  Karla Leitzke dalam siaran pers.

Dalam siaran pers juga disebutkan, inisiatif Ketahanan Perkotaan Maloa adalah program pengelolaan lanskap dan ketahanan perkotaan yang dilaksanakan Mercy Corps dengan dana dari Uni Eropa sebesar 2,1 juta Euro.

Mercy Corps berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pemerintah, otoritas lokal, masyarakat sipil, dan mitra sektor swasta dalam mengembangkan dan menerapkan kegiatan proyek lintas sektoral, termasuk ketahanan iklim, pembangunan ekonomi, dan strategi pemulihan Covid-19.

Sejak hadir di Timor-Leste pada 2007, Mercy Corps telah mempromosikan pendekatan berbasis pasar yang dipimpin oleh masyarakat untuk mengatasi tantangan utama untuk meningkatkan kesejahteraan melalui ketahanan yang lebih besar, menyelesaikan akar penyebab kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor: Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!