iklan

KESEHATAN, LSM

AHDMTL fasilitasi delapan penyandang disabilitas sampai ke perguruan tinggi

AHDMTL fasilitasi delapan penyandang disabilitas sampai ke perguruan tinggi

Direktur AHDMTL, Gaspar Afonso. Foto Tatoli/ Joanico de Araújo

DILI, 25 juli 2021 (TATOLI)— Delapan penyandang disabilitas (buta) difasilitasi Asosiacão Halibur Difisiensia Matan Timor Leste (AHDMTL) menimbah ilmu sampai ke perguruan tinggi.

Demikian diutarakan Direktur AHDMTL,  Gaspar Afonso kepada TATOLI di Kantor AHDMTL, Manleuna, Dili, sabtu ini.

Disebutkan, dari delapan penyandang disabilitas mata, satu diantaranya sudah duduk di bangku kuliah semester tujuh, satu lainnya semester enam dan sisanya semester lima. Tiga penyandang disabilitas lainnya baru masuk kuliah.

Dikatakan, Konstitusi RDTL pasal 59 tentang semua orang mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Karena itu, lanjutnya, para penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan masyarakat lainnya.

“Buktinya, para penyandang disabilitas ini mampu membuktikan mereka juga bisa sukses  dalam dunia pendidikan seperti lainnya. Konstitusi kita menjamin para penyandang disabilitas mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan. Karena itu, AHDMTL fasiltasi mereka sampai ke perguruan tinggi,” tuturnya.

Ia menambahkan, delapan penyandang disabilitas  mata mengambil jurusan bahasa Portugis,  Ilmu Politik dan Inclucão Social Comunitaria (ICS) di Universitas Nasional Timor Lorosae (UNTL).

Ia menjelaskan, untuk memfasilitasi  para penyandang  disabilitas  mata ke perguruan tinggi, pihaknya bekerja sama dengan UNTL.

Selain pendidikan tinggi, kata Gaspar, 14 siswa dari AHDMTL sudah menyelesaikan pendidikan di SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun,  mereka  tidak bisa melanjutkan studinya ke SMA (Sekolah Menengah Atas)  karena pandemi covid-19.

Ia menambahkan, apabila keadaan kembali normal, AHDMTL akan memfasilitasi mereka mengikuti ujian ekuivalensi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT-Indonesia),  sehingga mereka bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

AHDMTL didirikan pada 1 juli 2011.  Pendirinya ada tiga orang,  dan salah satunya adalah Gaspar Afonso yang saat ini menduduki posisi sebagai direktur  AHDMTL.

“Organisasi ini didirikan untuk menghimpun orang-orang dengan kekurangan fisik, khususnya  disabilitas mata  yang membutuhkan penanganan khusus,  dari berbagai daerah di wilayah Timor Leste. Para penyandang disabilitas mata ini sering kali mendapatkan diskriminasi dari lingkungan, khususnya keluarga. Kami himpun mereka agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak karena Konstitusi RDTL menjamin hak mereka untuk mendapatkan pendidikan,” tandasnya.

Berdasarkan data AHDMTL, saat ini terdapat 38.118 orang tuna netra di TL, dan 24.000 lebih penyandang disabilitas mata.

Reporter    : Mirandolina Barros Soares

Editor         : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!