DILI, 13 juli 2021 (TATOLI)– Menteri Kesehatan (Menkes), Odete Maria Freitas Belo mengatakan, berdasarkan hasil penelitian tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, Hilaria de Jesus meninggal dunia bukan karena vaksin Covid-19.
Berita terkait : Kasus Hilaria meninggal usai divaksin, Timkes lakukan penyelidikan
“Kita berbicara mengenai vaksin AstraZeneca itu tentang trombosit yang mana tidak ada kaitannya dengan muntah dan batuk darah. Kemenkes mengangap, korban meninggal bukan karena vaksin Covid-19,” kata Menkes, Odete Maria Freitas Belo, kepada wartawan di Kaikoli, Dili, senin ini.
Menjawab soal pernyataan pemerintah untuk memberikan bantuan dana sebesar $10.000 pada korban meninggal dunia karena vaksin Covid-19, Odete mengatakan bantuan tersebut belum dinyatakan sah. Jika sah, harus ada keputusan yang dipublikasikan pada lembaran negara.
“Bantuan diberikan langsung pada korban yang meninggal karena vaksin Covid-19. Namun pemerintah perlu melakukan penyelidikan lebih dalam,” jelas Odete.
Menurutnya, jika terjadi kasus serupa, masyarakat atau keluarga korban diminta untuk bekerja sama dengan pihak Kesehatan untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam.
Total kasus Covid-19 hingga senin, 12 juli 2021 tercatat 9.862 kasus terkonfirmasi, 8.928 sembuh, kasus aktif 909 dan 25 orang meninggal dunia.
Sementara itu, total warga yang menerima vaksin Covid-19 mencapai 231,145 (30,6 %), untuk dosis pertama dan 34,053 (4,5 %) untuk dosis kedua. Dari jumlah itu di Dili 117,302 (54,9%) penduduk sudah menerima vaksin Covid-19 tahap pertama, dan 21,862 (10,2%) dosis tahap kedua.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz