DILI, 07 juli 2021 (TATOLI)— Organisasi Arte Moris yang bergerak di bidang seni dan budaya menolak untuk menempati Gedung baru yang disediakan Pemerintah di Bebora, Dili. Alasannya gedung tersebut berkapasitas kecil dan tidak mampu menampung barang-barang mereka.
“ Kami dipindahkan pemerintah dari gedung yang kami tempati ke tempat baru di Bebora. Gedung yang disediakan pemerintah adalah gudang, kapasitasnya kecil dan tidak mampu menampung barang-barang kami. Di Bebora hanya satu gedung, sementara tempat sebelumnya ada tiga gedung,” jelas Koordonitor Arte Moris, Iliwatu Danabere, pada TATOLI, selasa.
Ia menambahkan, meskipun pemerintah sudah sediakan gedung baru, mereka tetap tidak ingin pindah dari tempat sebelumnya. “Jika pemerintah tetap mendesak kami pindah, kami akan mencari jalan keluar melalui dialog sesuai dengan amanat konstitusi RDTL,” tegasnya.
Menurutnya dia, selama ini organisasi Arte Moris sudah banyak memberi kontribusinya memperkaya seni dan budaya, bekerja sama dengan pemerintah khususnya Sekretaris Negara Urusan Seni dan Budaya serta mitra nasional dan internasional.
Diakuinya, kreativitas yang selama ini dilakukan seperti seni bergambar, musik, drama, tato, dan puisi. Kegiatan ini didukung Pemerintah Swiss, Kanada melalui program CIDA, dan Australia Prince Clouse founds dan Uni Eropa melalui program CCP.
Arte moris didirikan pada 1 february 2003, dan sudah 18 tahun berkarya di TL dalam melestarikan berbagai kreativis pada remaja. Arte Moris sudah membuka cabangnya disemua wilayah TL dan sudah memiliki sekitar 102 anggota yang aktif.
Selama 18 tahun berkarya, Arte Moris sudah melakukan pameran di beberapa negara antara lain, Australia, Swiss, Portugal, Banglades, Indonesia, Brazil, Jepang dan Anggola.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
