DILI, 20 juni 2021 (TATOLI )- Kongregasi Pengikut Yesus (Congregation Imitationis Jesu- CIJ) telah berdiri selama 37 tahun di Timor-Leste dengan melakukan berbagai misi kemanusian.
CIJ memulai misi kongregasi di Timor-Leste sejak tahun 1984,dengan mempunyai visi mengikuti teladan Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang amat suci dengan mewartakan imam yang benar dan misi melayani masyarakat yang kurang mampu.
“Misi kita, hidup bersama dengan orang-orang kurang mampu, melayani mereka, di bagian pendidikan, pastoral, kesehatan dan sosial. Jadi kami juga membuka panti asuhan untuk anak yatim piatu,” ungkap Me. Yemi. M. Bouk dari Kongregasi CIJ selaku Kepala sekolah Henricus Leven, di Ai-lok Laran- Bairo pite, minggu ini.
Menurutnya, ada empat misi kemanusiaan yang dilaksanakan oleh Kongregasi CIJ yaitu, dalam program pendidikan, kesehatan, pastoral dan sosial dengan melayani dan membantu masyarakat.
Me. Yemi mengungkapkan, selama ini CIJ menjalankan tugasnya di Timor-Leste, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif (MSSI), dan juga mendapatkan bantuan dari organisasi lainnya.
Ada juga beberapa pelayanan CIJ untuk masyarakat, dan menurut Me. Yemi bahwa, para suster langsung ke lapangan untuk mengobati orang yang sakit, membantu khususnya bagi anak-anak yang di terlantarkan, serta mewartakan injil Tuhan.
Kongregasi CIJ di dirikan oleh MGR. Heinrich Leven, pada tahun 1930 dan dalam menjalankan tugasnya, ada banyak kendala yang di hadapi oleh CIJ, salah satunya masalah anggaran, karena masyarakat juga membutuhkan materi, khususnya bagi yang kurang mampu.
Selama di Timor Leste, CIJ berhasil membuka beberapa sekolah mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas di Dili dan Same, menanam tanaman dan tumbuh-tumbuhan untuk obat herbal yang di produksi langsung untuk mengobati beberapa penyakit, membuka panti asuhan, dan klinik untuk penderita penyakit lepra di Baucau.
Berita terkait: CIJ menampung 30 anak yatim piatu di Distrik Manufahi
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz