iklan

DILI

ALMA telah melayani masyarakat Timor-Leste selama 17 tahun

ALMA telah melayani masyarakat Timor-Leste selama 17 tahun

Penanggung Jawab ALMA, suster Getrudis Bidi. Foto Tatoli/Antonio Goncalves.

DILI, 12 juni 2021 (TATOLI)-Kongregasi Susteran Asosiasi Lembaga Misionaris Awam (ALMA) sudah berada di Timor-Leste selama 17 tahun dengan tujuan melayani dan menjadikan injil nyata dan efektif untuk orang-orang tidak mampu, cacat dan terlantar dengan misi iman dan kasih.

Berita terkait : ALMA telah menampung anak terlantar dan disabilitas

“Misi  kami fokus kepada orang-orang miskin akan iman dan  kasih sayang,  untuk itu kami mewartakan sesuatu yang menyangkut iman. Pelayanan kami dulu  di distrik Ermera, Aileu,  dan sekarang sudah ada di Alas, Same dan di tempat yang lain”, Penanggung Jawab Alma, suster Getrudis Bidi kepada Tatoli di Bebonuk, sabtu ini.

Suster Getrudis menambahkan banyak kendala yang di hadapi selama memberi pelayanan, apalagi di daerah terpencil karena tidak ada tempat untuk para suster menginap hanya mengandalkan tempat tinggal umat.

“Kami tidak menunda untuk menolong umat yang membutuhan, jadi kami harus segera melakukan pelayanan dengan langsung terjun ke tempat para umat”, ungkapnya.

Selain pelayanan iman, kegiatan lain yang dilakukan ALMA adalah melakukan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak cacat dengan gratis.

Kongregasi ini selalu mendapatkan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Solidaritas Sosial dan Inklusif dan badan internasional seperti UNICEF dan yang lainnya.

“Dana dari pemerintah, dan sebenarnya setiap bulan selalu ada, tetapi dengan kondisi seperti ini kami juga harus memakluminya. Tetapi, kami juga selalu mendapatkan rezeki lebih dari masyarakat yang membantu, karena mereka mengetahui tempat ini menampung anak-anak yang membutuhkan bantuan”, ungkap suster Getrudis.

Kongregasi ALMA juga bekerja sama dengan Asosiasi Disabilitas Timor-Leste (ADTL) untuk membantu proses belajar mengajar bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti tuna runggu, tuna netra dan anak dengan kondisi autis (sebutan bagi anak pengidap penyakit autisme)

ALMA didirikan oleh Romo Paulus Hendrikus Janssen, CM pada 5 agustus 1959 dengan yayasan Bhakti Luhur di Madium,  yang memberi perhatian khusus kepada penderita penyandang cacat yang kurang mampu, dan yang di pinggirkan.

Cabang Susteraan putri Timor-Leste dari kongregasi ALMA didirikan pada 2004, yang bertempat di Bebonuk hingga sekarang.

Reporter    : Mirandolina Darnivia Barros Soares

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!