iklan

POLITIK, HEADLINE

Timor-Leste resmi serahkan Instrumen Aksesi Piagam ASEAN dan Perjanjian SEANWFZ

Timor-Leste resmi serahkan Instrumen Aksesi Piagam ASEAN dan Perjanjian SEANWFZ

Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn dan Menteri Luar Negeri, Mohamad Hasan menyerahkan Instrumen Aksesinya terhadap Piagam ASEAN dan Perjanjian SEANWFZ ke Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas, di di Conference Level 3 KLCC, Malaysia, Sabtu (25/10/2025). Foto TATOLI/Anito Soares

KUALA LUMPUR, 25 Oktober 2025 (TATOLI) — Timor-Leste melalui Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Bendito Freitas secara resmi menyerahkan Instrumen Aksesinya terhadap Piagam ASEAN dan Perjanjian Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).

Penyerahan Instrumen Aksesi itu dilakukan Menteri Bendito Freitas dengan menyerahkannya kepada Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn dan Menteri Luar Negeri, Mohamad Hasan dalam acara yang digelar di Conference Level 3, Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Sabtu ini.

Melalui acara ini maka dapat mengukuhkan partisipasi Timor-Leste sebagai anggota ke-11 badan regional tersebut.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Mohamad Hasan dalam pidatonya mengatakan, langkah ini adalah momen bersejarah yang menunjukkan cakupan ASEAN di negara berdaulat lain di Asia Tenggara.

“Ini adalah momen bersejarah yang kita rayakan,” ujarnya dalam pidatonya pada upacara serah terima instrumen aksesi.

Berita terkait : Pemerintah setujui kriteria penunjukkan, pastikan keberlanjutan titik fokus TL untuk ASEAN

Sebagai Ketua ASEAN bersama negara-negara anggota lainnya, ia menyampaikan ucapan selamat kepada pemerintah dan rakyat Timor-Leste.

“Hari ini kami merayakan Anda (Timor-Leste), sebuah bangsa yang dibangun di atas keberanian, kegigihan, dan harapan yang tak tergoyahkan, dan telah lama kami tunggu untuk menjadi anggota penuh. Selamat datang di keluarga ASEAN dan piagam yang kita hormati,” ujarnya.

Ia mengatakan Piagam ASEAN bukan sekadar dokumen fundamental, melainkan jantung visi bersama kita, ikatan kepercayaan, rasa hormat, dan persatuan yang telah memperkuat ikatan antarnegara kita yang beragam dalam mencapai perdamaian dan kesejahteraan bersama.

Dengan bergabung dalam piagam ini, Timor-Leste berjanji untuk berjalan beriringan, menanamkan aspirasi rakyatnya dalam semangat komunitas ASEAN yang terus berkembang.

“Melalui Perjanjian SEANWFZ, Timor-Leste juga bergabung dengan kami dalam menyatakan komitmen tulus kami untuk memastikan bahwa Asia Tenggara tetap menjadi kawasan yang damai, bebas dari ancaman senjata nuklir,” ujarnya.

Beliau juga mengatakan bahwa partisipasi ini bukan sekadar formalitas kelembagaan, tetapi mencerminkan keyakinan Timor-Leste terhadap cita-cita ASEAN dan keyakinannya akan masa depan bersama yang dilandasi harmoni, kerja sama, dan saling menghormati.

“Perjalanan menuju titik ini sangatlah panjang. Dari perjuangan awal berdirinya hingga upaya tanpa lelah untuk menjadi anggota ASEAN. Kisah Timor-Leste adalah kisah tentang kegigihan yang luar biasa,” ujarnya.

Ia mengatakan, Timor-Leste memicu antusiasme dan perspektif baru, serta generasi muda yang siap berkontribusi, sehingga memperkaya identitas kolektif ASEAN secara politik, budaya, dan ekonomi.

“Kekuatan ASEAN terletak pada keberagamannya dan kemampuannya untuk mengubah keberagaman tersebut menjadi tujuan bersama. Saya yakin bahwa keanggotaan penuh Timor-Leste akan memperkuat persatuan regional,” katanya.

“Jadi hari ini, kami tidak hanya menyambut anggota baru, tetapi juga menegaskan kembali keyakinan kami terhadap ASEAN yang inklusif, tangguh, dan siap menghadapi masa depan,” ungkapnya.

“Sebuah komunitas yang bersatu dalam perdamaian, berkomitmen pada kemajuan, dan berlandaskan semangat persaudaraan yang tak tergoyahkan,” ujar Mohamad.

Sebelum Timor-Leste, negara terakhir yang bergabung dengan ASEAN adalah Kamboja, yang diterima sebagai anggota ke-10 pada 30 April 1999.

Timor-Leste merayakan restorasi kemerdekaan tahun 2002 setelah referendum yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1999.

Timor-Leste secara resmi mengajukan keanggotaan ASEAN pada tahun 2011, yang mencerminkan aspirasi Timor-Leste untuk menjadi bagian dari komunitas regional. Pada bulan November 2022, negara-negara anggota ASEAN pada prinsipnya sepakat untuk menerima Timor-Leste dan memberinya status pengamat berdasarkan Rencana Aksi Terstruktur menuju keanggotaan penuh.

Upacara Penandatanganan Deklarasi Aksesi Timor-Leste ke ASEAN akan diselenggarakan Minggu (26/10) dan akan dihadiri oleh para kepala negara dan pemimpin ASEAN.

Reporter     : Armandina Moniz

Editor          : Julia Chatarina

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!