DILI, 04 Juni 2025 (TATOLI)— Pemerintah melalui EITI Timor-Leste (Extractive Industries Transparency Initiative) menyelenggarakan lokakarya Pre-Validation Workshop to Support Timor-Leste and to Meet Key Stakeholder Engagement atau Lokakarya Pra-Validasi untuk Mendukung Timor-Leste dan Memenuhi Keterlibatan Pemangku Kepentingan Utama.
Dalam lokakarya yang digelar di Timor Plaza, Dili, rabu ini oleh Sekretariat EITI Nasional itu dihadiri juga Direktur Regional Asia dan Pasifik EITI, Oliana Valigura. Dimana, dalam lokakarya itu, Sekretariat EITI Nasional bersama EITI Internasional membahas persiapan validasi yang akan berlangsung pada Januari 2026.
Koordinator Nasional Timor-Leste EITI, Emilia dos Santos de Jesus, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting untuk memastikan kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi validasi mendatang.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan menuju proses Validasi EITI yang akan berlangsung pada Januari 2026,” jelas Emilia.
Ia menyampaikan bahwa TL-EITI telah menjadi anggota sejak 2008 dan terus berkomitmen memajukan transparansi dalam pengelolaan sumber daya alam.
“EITI membantu mempromosikan akuntabilitas dalam pengelolaan dana minyak dan gas bumi. Dalam beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja bersama pemerintah, industri, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan dan pengungkapan data sesuai Standar EITI 2023,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa lokakarya ini menjadi momentum untuk mengidentifikasi kemajuan dan tantangan dalam implementasi EITI serta menyusun langkah konkret ke depan.
Sementara, Direktur Regional Asia dan Pasifik EITI, Oliana Valigura, dalam sambutannya mengapresiasi komitmen kuat Timor-Leste terhadap EITI.
Ia mengatakan bahwa kekayaan sumber daya alam merupakan milik rakyat dan EITI bertujuan memastikan pengelolaannya dilakukan secara transparan, akuntabel, dan inklusif.
“Melalui EITI, lebih dari 50 negara menyepakati aturan tentang pengungkapan informasi di sepanjang rantai nilai industri ekstraktif. Timor-Leste menggunakan EITI untuk membangun kepercayaan antara pemerintah, warga, LSM, dan industri,” tutur Oliana.
Ia juga menambahkan bahwa lokakarya ini akan membantu menyusun rencana kerja guna menutup kesenjangan dalam pelaporan serta meningkatkan tata kelola sektor minyak, gas, dan pertambangan yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kelompok Kerja Multi-Pemangku Kepentingan (MSG), termasuk lembaga pemerintah seperti ANP (Otoritas Perminyakan Nasional), ANM (Otoritas Nasional Mineral), Kementerian Keuangan (Dana Perminyakan dan Otoritas Pajak), SERVE (Layanan Pendaftaran dan Verifikasi Usaha), BCTL (Bank Sentral Timor-Leste), TIMOR GAP.EP, serta Murak Rai Timor (MRT).
Dari sektor industri, hadir perusahaan-perusahaan seperti SANTOS, WOODSIDE, ENI, SUNDA GAS, dan TIMOR RESOURCE. Perwakilan masyarakat sipil dan seluruh staf Sekretariat Timor-Leste EITI juga turut serta dalam diskusi yang berlangsung selama dua hari tersebut.
Perlu diketahui, validasi bertujuan untuk memastikan bahwa negara telah memenuhi komitmennya terhadap transparansi dan tata kelola industri ekstraktif, yang mencakup produksi, ekspor, dan sistem fiskal.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz