iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Wakil Gubernur NTT ajak masyarakat perbatasan TL – RI tingkatkan perdamaian

Wakil Gubernur NTT ajak masyarakat perbatasan TL – RI tingkatkan perdamaian

Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Joni Asadoma. Foto Tatoli/ Abílio Elo Nini

OECUSSE, 11 April 2025 (TATOLI) – Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Joni Asadoma, mengajak masyarakat di wilayah perbatasan antara Timor-Leste (TL) dan Republik Indonesia (RI) untuk terus memperkuat hubungan kerjasama dan menjalin perdamaian antara dua negara.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Joni Asadoma saat memberikan sambutan resmi dalam upacara reaktivasi terpadu Pos Oesilo dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan, yang berlangsung di wilayah perbatasan Oesilo, pada Jumat (11/04).

Oecusse-oan (Masyarakat Oecusse) dan masyarakat NTT ibarat saudara kandung, karena fakta menunjukkan bahwa masyarakat Oecusse dan wilayah-wilayah seperti Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, hingga Kupang, berkomunikasi dengan bahasa yang sama, yaitu Baikeno (Dawan), serta memiliki budaya yang hampir serupa. Oleh karena itu, memperkuat perdamaian adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang lebih harmonis antar masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Joni Asadoma juga menekankan pentingnya reaktivasi perbatasan sebagai peluang untuk meningkatkan hubungan bilateral dan menggerakkan kembali ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

“Hari ini kita hadir bersama untuk mengaktifkan kembali perbatasan Oesilo-Napan, sebagai pintu gerbang keluar-masuk orang dan barang. Ini menjadi momentum bagi Indonesia dan Timor-Leste untuk mempererat hubungan dan menghidupkan kembali perekonomian masyarakat di perbatasan. Namun, kita masih memiliki pekerjaan rumah, yaitu penyelesaian dua segmen batas wilayah yang belum tuntas yaitu di Bijael Sunan Pássabe dan Naktuka. Kami mendorong agar kedua negara segera menyelesaikan masalah ini demi kepentingan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Otoritas RAEOA (Daeerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno), Rogério Tiago de Fátima Lobato, turut menyampaikan pandangannya terkait persoalan perbatasan Naktuka. Ia menyatakan kepercayaannya kepada Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmão, dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk segera menyelesaikan isu tersebut.

“Kami berharap persoalan dua ruas jalan di Bijael Sunan Pássabe dan Naktuka dapat segera diselesaikan. Saya yakin, Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmão dan Presiden Prabowo Subianto memiliki hubungan yang sangat baik. Presiden Prabowo memiliki kedekatan emosional dengan Timor-Leste karena beliau sudah lama mengenal dan berada di negara ini. Beliau bahkan selalu membawa Timor-Leste di dalam hatinya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa sejak masa Presiden Soeharto, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia selalu menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan sengketa lahan di perbatasan. Kini, hanya tinggal dua ruas yang masih belum terselesaikan.

“Kami berharap tim perbatasan dari kedua negara dapat bekerja sama secara maksimal agar masalah ini segera tuntas oleh pihak yang berwenang,” paparnya.

Reporter : Abílio Elo Nini

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!