iklan

EKONOMI, HEADLINE

ADB : Timor-Leste masih miliki potensi pertumbuhan ekonomi capai 5%

ADB : Timor-Leste masih miliki potensi pertumbuhan ekonomi capai 5%

Country Economist dari Asian Development Bank (ADB) di Timor - Leste, Bold Sandagdorj. Foto ADB

DILI, 09 April 2025 (TATOLI)— Country Economist dari Asian Development Bank (ADB) di Timor – Leste, Bold Sandagdorj menegaskan bahwa masih ada potensi bagi Timor-Leste untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai  5%.

Bold Sandagdorj memberikan pandangannya mengenai target pertumbuhan ekonomi 5% oleh pemerintah pada 2024 melalui konferensi pers di kantor ADB, Farol usai membawakan penjelasan tentang laporan Asian Development Outlook (ADO) April 2025.

Menurutnya, keberhasilan mencapai target tersebut sangat bergantung pada pelaksanaan agenda reformasi yang mendukung pengembangan sektor swasta di Timor-Leste.

Ia menambahkan bahwa ada hubungan erat antara kekuatan kelas menengah suatu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Untuk itu, penguatan sektor swasta di Timor-Leste menjadi kunci dalam menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

“Di Timor-Leste, kita memerlukan sektor swasta yang kuat untuk mempekerjakan lebih banyak orang. Oleh karena itu, agenda reformasi dalam aspek peraturan dan hukum harus terus dilanjutkan dan diperkuat,” ungkap Bold Sandagdorj, rabu ini.

Berita terkait : ADB : Pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara 2025 – 2026 capai 4,7%, TL rata-rata 3,9%

Selain itu, dari sisi pembiayaan, Ia juga menekankan perlunya peningkatan sumber daya modal swasta yang dapat dimobilisasi. Dalam merumuskan prakiraan pertumbuhan ekonomi, ada tiga sektor utama yang perlu diperhatikan, yaitu konsumsi, investasi, dan ekspor.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penting untuk memprediksi berapa banyak uang yang akan beredar di negara ini, serta bagaimana alokasi tersebut akan digunakan untuk mendukung konsumsi, mendanai impor, dan membiayai investasi yang dapat dipertahankan di dalam negeri.

“Semua komponen ini saling terkait dan berkontribusi pada prakiraan pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.

Country Economist itu pun juga menekankan bahwa Timor-Leste masih memiliki tantangan besar untuk mencapai pertumbuhan dari 3% menjadi 4%, dan akhirnya 5%. Namun, ia meyakini bahwa dengan kebijakan yang tepat dan peran sektor swasta yang lebih aktif, pertumbuhan 5% bukanlah hal yang mustahil dicapai.

“Timor-Leste memiliki potensi untuk mencapai pertumbuhan 5%, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kita bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi. Ini membutuhkan reformasi kebijakan yang lebih mendalam serta kontribusi yang lebih besar dari sektor swasta terhadap pertumbuhan ekonomi negara,” jelasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri, Kay Rala Xanan Gusmão dalam acara peluncuran Laporan Ekonomi tetang Kinerja Eknomi Timor-Leste tahun 2024 oleh Bank Sentral Timor-Leste (BCTL –portugis) pada Maret lalu,  mengakui hal tersebut dalam Laporan Ekonomi tetang Kinerja Eknomi Timor-Leste pada tahun 2024 oleh BCTL yang menunjukan pertumbuhan ekonomi naik 4% meskipun hal ini tidak sesuai target dari Pemerintahan saat ini.

“Namun, meskipun pertumbuhan ini menggembirakan, pertumbuhan tersebut masih di bawah target Pemerintah sebesar 5,0%. Hal ini menyoroti perlunya reformasi struktural yang lebih mendalam, partisipasi sektor swasta yang lebih besar, dan investasi publik yang lebih efisien untuk memastikan ketahanan ekonomi jangka panjang,” jelas PM Xanana dalam peluncuran itu.

ADB sendiri melalui laporan Asian Development Outlook (ADO) April 2025 memproyeksikan total pertumbuhan ekonomi atau PDB (Produk Domestik Brutor pada periode 2025 dan 2026 di Asia Tenggara bertahan pada 4,7%.

Proyeksi ini adalah rangkuman dari pertumbuhan setiap negara seperti Brunei Darussalam (2,5% ke 2,0%), Kamboja (6,1% ke 6,2%), Indonesia (5,0% ke 5,1%), Laos (3,9% ke 4,0%), Malaysia (4,9% ke 4,8%), Myanmar (1,1% ke 1,6%), Filipina (6,0% ke 6,1%), Singapore (2,6% ke 2,4%), Thailand (2,8% ke 2,9%), Timor-Leste (4,0% ke 3,8%) dan Vietnam (6,6% ke 6,5%).

 Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!