DILI, 08 April 2025 (TATOLI)— Pemerintah Timor-Leste melalui Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Gender (SEI) dan Institut Statistik Nasional Timor-Leste (INETL) bersama mitra internasional meluncurkan Laporan Tematik tentang Analisis Gender di Timor – Leste.
Mitra internasional yang terlibat dalam peluncuran Laporan Tematik tentang Analisis Gender di Timor – Leste yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), UN Women, dan UNFPA (Dana Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa). Peluncuran Laporan tersebut dilakukan di Hotel Timor Dili, selasa ini.
Sekretaris Negara Bidang Kesetaraan Gender, Elvina Sousa Carvalho dalam sambutannya mengatakan bahwa temuan laporan gender tersebut menyerukan Negara untuk mempercepat pembangunan gender dan memberdayakan perempuan melalui realitas berbasis bukti di bidang-bidang penting seperti status perkawinan, pendidikan, pertumbuhan dan kematian ibu dan anak, status kehidupan, ekonomi, penyandang disabilitas dan perlindungan sosial serta rekomendasi untuk perbaikan pada periode mendatang.
“Laporan ini dapat menjadi masukan bagi para pemimpin atau pengambil keputusan di semua entitas untuk mengevaluasi kembali program kegiatan dan intervensi politik kita guna mengidentifikasi ketertinggalan pembangunan kesetaraan gender yang perlu ditingkatkan di masa mendatang,” kata Sekretaris Negara Elvina Sousa Carvalho.
Dijelaskan, laporan tematik analisis gender pada Sensus Rumah Tangga 2022 harus menjadi pedoman bagi semua intervensi dari lembaga publik, masyarakat sipil, dan semua entitas untuk memperkuat kolaborasi, kekuatan, dan persatuan guna mencapai kesetaraan gender yang lebih baik agar, dapat melihat masyarakat yang hidup dalam kedamaian dan martabat di negara ini.
“Kami mengandalkan dukungan dari Badan-badan PBB di Timor – Leste, bersama kita semakin kuat untuk mempromosikan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan di Timor – Leste,” imbuhnya.
Ditempat yang sama Koordinator Tetap PBB di Timor-Leste, Funmi Ballogun dalam sambutannya mengatakan Deklarasi Politik menyoroti komitmen untuk meningkatkan pengumpulan, analisis, produksi, penyebaran, dan penggunaan statistik.
“Data gender etis yang dipilah berdasarkan pendapatan, jenis kelamin, usia, ras, etnis, status perkawinan, status migrasi, disabilitas, lokasi geografis, dan karakteristik lain yang relevan dalam konteks nasional, sambil menjaga hak privasi dan perlindungan data, untuk menginformasikan desain, implementasi, pemantauan, dan evaluasi kebijakan dan program. Ini adalah kunci untuk mencapai tata kelola berbasis bukti yang memajukan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan,” jelasnya.
Dalam konteks ini, Laporan Tematik Analisis Gender, yang dikembangkan melalui kerja sama yang kuat antara INETL, UNFPA, dan UN Women, lebih dari sekadar angka. Laporan ini mencerminkan masyarakat, kemajuan yang telah dibuat dan tantangan yang masih di hadapi dalam mencapai SDGs di negara ini.
“Laporan ini merupakan ajakan untuk bertindak dan menunjukkan kepada kita di mana kita harus berbuat lebih baik dan memutus siklus kemiskinan gender, memastikan akses ke kesehatan dan pendidikan yang berkualitas untuk semua, dan memberdayakan perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Timor – Leste yang dilihat dari aspek sosial, ekonomi, dan politik,” jelasnya.
Laporan ini memberikan analisis yang sangat baik, dan nilai sebenarnya dari laporan ini terletak pada penerapan praktis dari temuannya. Laporan ini menyoroti pentingnya memperkuat sistem untuk pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan data yang dipilah berdasarkan gender untuk mengungkap, mengidentifikasi, dan mengatasi pendorong mendasar dari ketidaksetaraan seperti norma gender dan sosial yang diskriminatif, hambatan struktural/sistemik, atau akses yang tidak setara terhadap peluang.
Untuk mencapai kesetaraan gender pada tahun 2030, tindakan yang mendesak dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi akar penyebab diskriminasi dalam hukum, kebijakan, dan praktik yang terus membatasi hak-hak perempuan baik dalam kehidupan pribadi maupun publik. Ini termasuk pencabutan undang-undang yang diskriminatif dan penerapan undang-undang proaktif yang memajukan kesetaraan gender dan melindungi hak-hak semua perempuan dan anak perempuan.
“PBB berkomitmen untuk mendukung Pemerintah dan rakyat Timor-Leste dalam memajukan kualitas gender dan pemberdayaan perempuan untuk sepenuhnya mencapai tujuan dan prioritas nasional yang ditetapkan alam SDP 2011-2030 dan kebijakan serta rencana relevan lainnya,” pungkasnya.
Laporan Tematik tentang Gender di Timor – Leste tersebut diluncurkan oleh Sekretaris Negara untuk Kesetaraan Gender Elvina Sousa Carvalho, didampingi Ketua Eksekutif INTL, Elias Ferreira, dan Koordinator Tetap PBB di Timor-Leste, Funmi Ballogun.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz