DILI,08 April 2025 (TATOLI)— Data terbaru Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) melalui Departemen Persalinan di Rumah Sakit melaporkan selama Januari hingga Maret 2025, tercatat 52 bayi yang meninggal dunia.
Demikian hal itu diungkapkan Kepala Departemen Persalinan di Rumah Sakit HNGV, Zinia Mascarinhas, kepada wartawan di Rumah Sakit HNGV Dili, selasa ini.
“Dari Januari hingga Maret, ada 1.554 ibu melahirkan, yang terdiri dari 1.014 melahirkan secara normal, 372 melalui operasi caesar, 131 melahirkan secara vakum, dan ada 52 bayi yang meninggal dunia,” kata Zinia Mascarinhas.
Ia menyebutkan, bayi yang baru lahir dengan berat badan normal selama tiga bulan berjumlah 1.247, bayi yang lahir dengan berat badan abnormal berjumlah 228, 25 bayi lahir kembar dan bayi yang lahir dengan kebutuhan khusus berjumlah 38.
“Bayi yang lahir di bangsal bersalin HNGV selama tiga bulan, ada 817 laki-laki dan 737 perempuan,” jelasnya.
Ia mengatakan, bayi yang meninggal dalam kandungan disebabkan karena ibu yang melahirkan mengalami infeksi dan juga semasa dalam kandungan kurang memperhatikan perawatan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.
“Ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Nasional, selama tiga bulan ini sebagian besar berasal dari Kotamadya Dili, karena mereka tahu Rumah Sakit Nasional merupakan rujukan utama, sehingga mereka mau melahirkan di sini, walaupun Puskesmas di Dili ada. Jadi, mereka sudah datang dan kita tidak bisa menyuruh mereka pulang, tetapi kita harus memberikan pelayanan kepada mereka,” ungkapnya.
Dari tiga bulan tersebut, dikatakan ada empat ibu yang melahirkan di HNGV meninggal dunia dikarenakan komplikasi yang dialaminya.
Ia menginformasikan, dari Departemen Obstetri dan Ginekologi ada delapan dokter spesialis, terdiri dari lima warga negara Timor-Leste, dua warga negara Kuba, dan satu warga negara China. Ada juga 17 dokter umum dan sekitar 40 bidan. Selain itu, jumlah tempat tidur bersalin di HNGV ada 38.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz