DILI, 18 Maret 2025 (TATOLI)–Direktur Pelayanan Dukungan Diagnostik dan Terapi di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), Vidal de Jesus Lopes, mengatakan bahwa, pada April tahun ini, Dokter Spesialis dari Australia akan datang dan memberi layanan kesehatan pada 100 anak di HNGV (Rumah Sakit Nasional Guido Valadares).
Ia menjelaskan, pada tanggal 01 – 11 April 2025, Dokter Spesialis dari Australia akan melakukan pemeriksaan pada anak-anak dan juga pada anak disabilitas fisik atau kelainan kongenital.
Kelainan kongenital adalah kondisi tidak normal yang terjadi pada janin sejak dalam kandungan atau saat lahir. Kelainan ini dapat memengaruhi fisik, intelektual, dan kepribadian.
“Kami ingin memberitahukan kepada para orang tua, bahwa saudara dan anak anak kalian yang sedang sakit dapat mengunjungi HNGV untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, karena ada tim medis dari Australia yang akan datang dan juga akan diperkuat oleh para dokter kita. Pemberian layanan kesehatan akan diberikan mulai pada 01 hingga 11 April,” kata Vidal Lopes pada wartawan di HNGV Dili, selasa ini.
Dikatakan, dari tim dokter ada juga tiga tim dokter bedah anak dari Australia akan memeriksa kesehatan bayi yang sedang sakit selama seminggu di HNGV.
Berita terkait : Dokter Australia layani lebih dari 200 anak penderita bibir sumbing di HNGV
“Untuk pemeriksaan penyakit seperti anak disabilitas fisik pada anak yang lahir tanpa lubang anus (anus imperforate), Hernia Umbilikalis, Polip Anal seperti tumor jinak yang tumbuh pada selaput lendir anus, Hipospadia (membuang air kecil tidak pada jalurnya), dan Konstipasi menahun (Perut kembung). Pemeriksaan juga dilakukan pada orang dewasa,” tuturnya.
Direktur itu juga menegaskan, pada tanggal 30 hingga 31 Maret ini, tim dari HNGV akan mengidentifikasi 100 anak yang sudah dalam daftar untuk dilakukan pemeriksaan.
Diungkapkan, pemeriksaan ini merupakan bagian dari strategi mengurangi rujukan pasien ke luar negeri, karena jumlah pasien sudah terlalu banyak. Beberapa pasien dirujuk ke luar negeri karena tidak ada sumber daya manusia dan terkadang tidak ada modalitas diagnostik. Jadi, strategi ini adalah untuk mengurangi transfer pasien ke luar negeri.
“Mereka (dokter spesialis Australia) datang dengan membawa perlengkapan yang tidak kami miliki, dan pemeriksaan seperti ini bukan yang pertama kali, tetapi sering dilakukan sesuai dengan permintaan yang kami butuhkan,” paparnya.
Berita terkait : Bahas penyakit kanker rahim, tim dokter spesialis dari Australia temui Wamenkes
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz