iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

FMT kenalkan kisah Pejuang Nino Konis Santana bagi kaum muda

FMT kenalkan kisah Pejuang Nino Konis Santana bagi kaum muda

Kelompok Pemuda MUACHAI Tutuala (FMT –tetun) mengadakan Talk Show dan Pameran dengan tema “Mengenang mendiang Komandan Nino Konis Santana atas dedikasinya untuk kemerdekaan Timor-Leste” di Gedung Kampus Institute of Business (IOB) Fomento II, sabtu (15/03). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 15 maret 2025 (TATOLI)– Kelompok Pemuda Muachai Tutuala (FMT –tetun) mengadakan Talk Show dan Pameran dengan tema “Mengenang mendiang Komandan Nino Konis Santana atas dedikasinya untuk kemerdekaan Timor-Leste”.

Koordinator FMT, José dos Santos mengatakan tujuan dari acara tersebut untuk merayakan wafatnya mendiang Nino Konis Santana pada 11 Maret 1998, yang tahun ini genap 27 tahun.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakan positif untuk berkontribusi bagi masyarakat,” ujar José dos Santos di Gedung Kampus Institute of Business (IOB) Fomento II, sabtu ini.

Dijelaskan, pada talkshow tersebut mengundang empat pembicara seperti José Agostinho Sequeira Somotxo, Carmeneza dos Santos Monteiro, Joaquim da Fonseca dan Maria Filomena yang berbicara mengenai langkah-langkah positif termasuk kisah nyata mendiang dan pembicaraan berfokus pada pembangunan negeri.

Pada kegiatan pameran menampilkan foto-foto dan video mendiang Nino Konis Santana semasa hidupnya yang ditampilkan oleh CAMSTL (Centro Audiovisual Max Stahl Timor-Leste) dengan kehadiran perwakilan kaum muda dari Kelompok Pemuda Tutuala, Universitas, RYLA dan kelompok relawan lainnya dengan dukungan Daya Marketing dan Yayasan Memori Nino Konis Santana (FMKS –tetun).

José Agostinho Sequeira ‘Somotxo’ yang menjadi pembicara memberikan kesaksian tentang contoh yang ditunjukkan mendiang Nino Koni Santana selama perlawanan terhadap musuh.

“Konis tidak pernah menjadi bagian dari konflik, tetapi selalu menjadi bagian dari solusi. Seorang pemimpin yang mau belajar, teladan, rendah hati, dinamis untuk menemukan solusi atas semua masalah, seorang pemimpin bersama Xanana membela rencana perdamaian, memiliki ambisi sendiri untuk melayani rakyat,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua FMKS, Izalde Santana mengatakan, sejarah mengajarkan masyarakat untuk mencintai negeranya, karena dengan merdekanya negera, masyarakat dapat merasakan manfaatnya hingga saat ini.

“Ketika kita mengetahui sejarah, kita dapat berharap untuk memperbaiki kisah-kisah buruk kita di masa lalu demi kebaikan Timor-Leste. Pesan saudara Konis kepada saya adalah agar anak-anak muda jangan lari dari musuh, tetapi berdiri teguh di tanah air untuk menghadapi dan melawan musuh,” ungkapnya.

Katanya, Timor-Leste saat ini sudah bebas dan dari kebebasan itulah membuat dunia menjadi sangat luas, maka dari itu mimpi-mimpi harus diraih, tetapi bagi mereka yang keluar negeri untuk mengadu nasib dan menuntut ilmu agar tidak melupakan negerinya dan harus kembali guna berkontribusi dalam proses pembangunan negara.

Nino Konis Santana (12 Januari 1957 – 11 Maret 1998) adalah seorang pejuang kemerdekaan Timor-Leste yang memimpin Falintil (Forças Armadas de Libertação Nacional de Timor-Leste) selama pendudukan Indonesia dari April 1993 hingga kematiannya pada Maret 1998.

Ia lahir di Vero, Tutuala, Lautém. Setelah penangkapan pemimpin sebelumnya, Ma’huno Bulerek Karathayano, Santana mengambil alih kepemimpinan Falintil dan berperan penting dalam perlawanan terhadap tentara Indonesia. Ia meninggal akibat kecelakaan saat berusaha melarikan diri dari serangan TNI.

Setelah kematiannya, posisinya sebagai Komandan Falintil digantikan oleh Taur Matan Ruak. Selain itu, taman nasional pertama di Timor-Leste dinamai sesuai namanya pada tahun 2007 untuk menghormati kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan negara.

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!