iklan

EKONOMI, HEADLINE

Pertemuan teknis SPE – TL diskusikan pengembangan sektor perminyakan

Pertemuan teknis SPE – TL diskusikan pengembangan sektor perminyakan

Society of Petroleum Engineers (SPE) atau Perhimpunan Insinyur Perminyakan di Timor-Leste menggelar pertemuan teknis di awal tahun 2025 dengan mendiskusikan pengembangan sektor perminyakan di dalam negeri dan di dunia. Pertemuan itu dilakukan di Hotel Timor, kamis (06/03). Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 06 Maret 2025 (TATOLI)— Society of Petroleum Engineers (SPE) atau Perhimpunan Insinyur Perminyakan di Timor-Leste kembali mengawali pertemuan teknis di awal tahun  2025 dengan mendiskusikan pengembangan sektor perminyakan di dalam negeri dan dunia.

Ketua SPE Timor-Leste, Fernando da Silva menjelaskan dalam pertemuan pertama di tahun 2025 dengan tema “A Prime Opportunity for Professional Netwoeking,” itu SPE Timor-Leste mengundang dua pembicara Terry Palisch, Ketua SPE dan Wakil Ketua bidang Teknologi dan Teknik di CARBO Ceramisc dan Andy Watt (SPE Distinguished Lecture) yang bekerja sebagai Penasehat Inovasi di Woodside Energy.

“Hari ini kita kedatangan dua tamu istimewa, yaitu Ketua SPE yang memaparkan tentang perkembangan evolusi energi dunia, dan juga tentang perkembangan SPE di dunia. Pembicara terakhir dari Woodside Energy berbicara tentang manajemen biaya dalam industri permiyakan, misalnya dari fase penelitian, pengeboran, pengembangan, produksi dan akhirnya pembongkaran,” jelas Ketua SPE dalam pertemuan teknis di Hotel Timor, kamis ini.

Ia menjelaskan topiknya sangat relevan dengan Timor-Leste saat ini karena ada dua proyek perminyakan yang sedang berjalan dalam proses pembongkaran seperti di Kitan dan Bayu Undan yang produksinya masih berjalan tapi menuju ke proses pembongkaran.

Materi yang dipaparkan oleh para pembicara sangat relevan bagi para profesional yang hadir dan diharapkan diskusi seperti ini dapat menambah ilmu dan pengalaman semua sehingga mampu mendampingi dalam pengembangan industri sektor perminyakan itu sendiri di Timor-Leste.

SPE – TL saat ini memiliki 60 anggota dan akan tetap menjadi wadah bagi semua orang untuk berbagi ilmu dan pengalaman guna berbagi perubahan teknologi dalam pengembangan daya tarik pada sektor migas (minyak dan gas).

“Kita terus promosikan, supaya jumlahnya juga bisa lebih banyak lagi. Rencana tahun ini kami memulai diskusi teknis ini pada bulan April mendatang, kami akan melakukan diskusi lagi jika pembicaranya berasal dari luar negeri. Kami mencoba mendatangkan lebih banyak pembicara dari organisasi kami di Timor-Leste dan institusi terkait di negara ini untuk memberikan presentasi,” paparnya.

SPE adalah organisasi profesional nirlaba yang melayani para insinyur, ilmuwan, manajer, dan pendidik di seluruh dunia dalam segmen hulu industri minyak dan gas.

Didirikan pada tahun 1957 sebagai cabang dari American Institute of Mining Engineers (AIME), SPE bertujuan untuk mengumpulkan, menyebarluaskan, dan bertukar pengetahuan teknis terkait eksplorasi, pengembangan, dan produksi sumber daya minyak dan gas serta teknologi terkait untuk kepentingan publik.

Saat ini, SPE memiliki lebih dari 127.000 anggota di 145 negara dan menyediakan berbagai kesempatan bagi anggotanya untuk meningkatkan kompetensi teknis dan profesional mereka melalui program-program pelatihan, konferensi, publikasi jurnal peer-reviewed, serta akses ke perpustakaan teknis OnePetro yang mencakup lebih dari 314.000 dokumen teknis. Selain itu, SPE juga mengadakan lebih dari 100 acara setiap tahun di seluruh dunia untuk mendukung kolaborasi dan inovasi dalam industri energi.

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor       : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!