DILI, 13 Februari 2025 (TATOLI)— Presiden Republik Timor-Leste dan Penerima Nobel Perdamaian, Jose Ramos Horta menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Bapak Pendiri Negara dan Presiden Pertama Republik Namibia, Sam Nujoma.
Presiden pertama Namibia, Sam Nujoma, meninggal dunia di usia 95 tahun, pada sabtu (8/2/2025) di Windhoek, Namibia.
Dalam siaran pers laman resmi Presidência da República yang diakses Tatoli, kamis ini, menyebutkan Presiden Republik menyampai surat belasungkawa kepada Presiden Republik Namibia saat ini, Yang Mulia Bapak Nangolo Mbumba, tertanggal 9 Februari 2025, dengan menyatakan kesedihan mendalam atas wafatnya Yang Mulia Sam Nujoma, Bapak Pendiri dan Presiden Pertama Republik Namibia.
“Dengan kesedihan yang mendalam saya menerima kabar meninggalnya Yang Mulia, Mantan Presiden dan Bapak Pendiri Republik Namibia, Bapak Sam Nujoma. Sejarah Mantan Presiden Sam Nujoma tidak dapat dipisahkan dari perjuangan heroik Rakyat Namibia untuk menentukan nasib sendiri dalam memperoleh kemerdekaan,” tulis Presiden Horta.

Dalam surat itu juga Kepala Negara Timor – Leste menyatakan, sebagai pemimpin SWAPO (Organisasi Rakyat Afrika Barat Daya) dan Presiden pertama Namibia yang merdeka, warisannya adalah seorang negarawan sejati, yang visi dan komitmennya terhadap kebebasan, keadilan, dan persatuan nasional berperan penting dalam mengkonsolidasikan kedaulatan negaranya dan memastikan stabilitas di kawasan.
Presiden Horta juga menekankan kontribusi signifikan Mantan Presiden Nujoma terhadap pembebasan Afrika dan keadilan global. “Dedikasinya yang tak kenal lelah tidak hanya menjamin emansipasi Rakyat Namibia tetapi juga memperkuat cita-cita perdamaian dan rekonsiliasi, memastikan bahwa Namibia menjadi model persatuan dan kemajuan bagi benua Afrika dan dunia,” katanya.
Presiden Horta menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Presiden Mbumba, Pemerintah dan Rakyat Namibia, serta mantan istri Presiden, Ibu Kovambo Nujoma, dan seluruh keluarganya.
Presiden Horta menyatakan bahwa saat mereka ikut berduka bersama masyarakat Namibia, mereka juga merayakan kehidupan luar biasa dan warisan abadi Presiden Nujoma, seraya menyatakan bahwa visi dan kepemimpinannya akan terus memandu masa depan Namibia dan menginspirasi generasi mendatang.
Pendiri Negara dan Presiden Pertama Republik Namibia, Sam Nujoma dengan nama lengkap Samuel Shafiishuna Daniel Nujoma lahir pada 12 Mei 1929 adalah seorang revolusioner Namibia, aktivis anti-apartheid dan politisi yang menjabat tiga periode sebagai Presiden Namibia pertama, dari tahun 1990 hingga 2005.
Nujoma adalah seorang pendiri anggota dan presiden pertama Organisasi Rakyat Afrika Barat Daya (SWAPO) pada tahun 1960. Sebelum tahun 1960, SWAPO dikenal sebagai Organisasi Rakyat Ovambo (OPO). Ia memainkan peranan penting sebagai pemimpin gerakan pembebasan nasional dalam mengkampanyekan kemerdekaan politik Namibia dari pemerintahan Afrika Selatan.
Setelah memimpin gerakan kemerdekaan dari pengasingan dan mendapatkan pengakuan penting dari PBB, Nujoma kembali ke Namibia pada tahun 1989 untuk membimbing negaranya melalui pemilu demokratis pertamanya. Ia menjabat sebagai presiden dari tahun 1990 hingga 2005, mendirikan lembaga-lembaga demokrasi di negara yang baru merdeka dan meninggalkan warisan abadi sebagai pejuang kemerdekaan dan negarawan.
TATOLI