DILI, 13 Februari 2025 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM), Kay Rala Xanana Gusmão mengatakan, Prancis akan mengirim MasterChef profesional ke Timor-Leste untuk mendukung dan memberikan pelatihan kepada para juru masak atau Koki di Timor-Leste.
Demikian hal itu dikatakan Perdana Menteri Xanana kepada wartawan usai bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta iha Istana Negara, Bairro Pite, Dili, kamis ini.
“Dalam pertemuan juga saya menyampaikan kepada Presiden Republik bahwa saya pada pekan lalu bertemu Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Fabian Penone. Dimana, di pertemuan itu Prancis ingin mengirim MasterChef profesional ke Timor-Leste untuk memberikan pelatihan memasak kepada juru masak kita,” kata PM Xanana.
Dikatakannya, MasterChef profesional dari Prancis yang akan ke Timor-Leste merupakan kesempatan baik bagi masyarakat Timor-Leste yang belajar tentang wisata kuliner atau Food Tourism.
“Bagi masyarakat Timor-Leste yang sedang belajar tentang wisata kuliner atau memasak, maka dengan kunjungan MasterChef profesional dari Prancis ini sangat penting, karena mereka dapat belajar lebih banyak tentang cara memasak makanan yang enak. Dulu kita mengadopsi budaya masak Portugis, setelah itu 24 tahun kita mengadopsi budaya masak Indonesia, namun ke depan kita harus mengadopsi bagaimana masakan yang enak dan bisa menarik orang untuk makan, terutama para wisatawan yang berkunjung ke negara kita,” kata PM Xanana.
Ketika bekerjasama dengan Prancis dalam bidang memasak, sarana penting ketika Pemerintah menciptakan wisata komunitas adalah dengan tidak membuka hotel-hotel besar tetapi menyiapkan tempat yang sederhana, namun makanannya yang harus enak.
“Ini peluang bagus karena kita ciptakan wisata masyarakat tidak perlu membangun hotel besar, tetapi tempatnya kita bangun sederhana, menarik banyak orang, namun makanannya yang harus enak dan bisa menarik orang untuk menikmatinya,” ucap Xanana.
Dikatakannya, saat para MasterChef profesional datang di Timor-Leste, sebaiknya setiap kotamadya menunjukkan kepada mereka makanan lokal khas Timor-Leste, agar mereka bisa mencoba mengolahnya menjadi makanan yang lebih enak.
Menurut Xanana, hal ini merupakan bagian dari pengembangan bidang pariwisata dan bermanfaat bagi negara ini.
Di sisi lain, PM Xanana juga mengatakan, pertemuan yang dilakukan dengan Duta Besar Perancis berbicara tentang kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
Dikatakan, Prancis ingin mengembangkan proyek-proyek konkrit yang menguntungkan kedua negara, sehingga pertemuan saat itu merupakan kesempatan yang baik untuk menetapkan arah baru untuk lebih mengembangkan kerja sama tersebut.
Selain itu, Prancis juga tertarik untuk mengembangkan kerja sama dengan universitas-universitas di Timor-Leste, untuk mengundang warga Timor-Leste yang telah mengambil program PhD (doktoral) untuk berkunjung ke Prancis.
TATOLI