iklan

POLITIK, HEADLINE

Konsolidasi dan kerjasama antar kementerian penting menuju aksesi ke ASEAN

Konsolidasi dan kerjasama antar kementerian penting menuju aksesi ke ASEAN

Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEC), Bendito Freitas bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta di Istana Kepresidenan Bairro Pite, Dili, kamis (30/01). Media Kepresidenan

DILI, 30 januari 2025 (TATOLI)— Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEC), Bendito Freitas mengatakan konsolidasi kelembagaan dan kerjasama antar kementerian sangat penting menuju aksesi penuh Timor-Leste ke ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) pada tahun 2025.

Demikian hal itu diutarakan Menteri Bendito Freitas kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Republik, Jose Ramos Horta  di Istana Kepresidenan Bairro Pite, Dili, kamis ini.

“Kami datang bertemu Presiden untuk menyampaikan situasi kerja di tingkat kelembagaan di Kementerian Koordinator Bidang Politik Luar Negeri. Selain itu, kami juga  membicarakan  persiapan aksesi kita ke ASEAN dan ini sangat penting. Maka dari itu kita sampaikan kepada Presiden agar mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk konsolidasi kelembagaan dan kerjasama antar kementerian yang kuat agar bisa aksesi kita berjalan dengan maksimal,” ujarnya.

Berita terkait : Bertemu Sekjen Kao Kim Hourn, Presiden Horta bahas aksesi penuh Timor-Leste ke ASEAN

Dijelaskan, terkait aksesi Timor-Leste tahun ini ke ASEAN, Wakil Menteri Urusan ASEAN, Milena Rangel tengah bekerja keras dengan harapan pada 2025 Timor-Leste sepenuhnya akan menjadi anggota tetap ASEAN.

“Terkait aksesi kita tahun ini, Wakil Menteri urusan ASEAN  sedang bekerja keras. Kita memiliki harapan besar karena Presiden Republik dan   Perdana Menteri, Xanana Gusmão menginginkan aksesi kita tahun ini, dan yang sedang kita kerjakan,” ungkapnya.

Selain itu, dikatakan dalam pertemuan tersebut Kepala Negara juga mengingatkan mengenai perubahan-perubahan yang saat ini tengah terjadi kepada pemimpin politik global seperti di Amerika Serikat dan negara lainnya.

“Presiden Republik juga memberikan pendapatnya mengenai perubahan-perubahan yang sedang kita hadapi saat ini khususnya yang terjadi di Amerika Serikat dengan Kepemimpinan Presiden baru dan  politik yang baru, dan implikasinya dapat juga sampai ke Timor – Leste,” paparnya.

ASEAN merupakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang dibentuk pada 08 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Negara-negara pendiri ASEAN adalah Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura.

ASEAN kini beranggotakan 10 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Brunei Darrusalam.

Sementara, ASEAN telah mengakui Timor-Leste sebagai anggotanya yang ke-11. Status Timor-Leste sebagai pengamat (Observer). Keputusan itu disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan para pemimpin ASEAN di Kamboja pada jumat (11/11/2022).

 Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!