DILI, 24 januari 2025 (TATOLI)— Menteri dan Sekretaris Negara untuk Parlemen Indo-Pasifik dari Kerajaan Inggris (UK), Catherine West bersama delegasinya hari ini mengunjungi GEM Institute sebuah intansi pelatihan formal yang telah bermitra dengan British Council untuk menyediakan IELTS (International English Language Testing System) test.
Kunjungan Catherine West di GEM Institute di Palm Bussines Center Surik Mas dilakukan sore ini dihadiri juga oleh Duta Besar Inggris untuk Timor-Leste, Dominic Jermey, Duta Besar Timor-Leste untuk Inggris, João Paulo da Costa serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan (MESSK), José Honório da Costa Pereira Jerónimo.
“Jadi ini akan menghemat banyak uang bagi siswa dan keluarga mereka yang ingin mendapatkan kesempatan kerja dan sekolah di luar negeri. Keajaiban dari kolaborasi dengan GEM adalah dapat datang ke sini kapan saja hanya untuk berlatih dan mengikuti ujian,” ungkap Menteri Catherine, jumat ini.
Ia mengakui banyak siswa sangat ingin mempelajari sains dan mata pelajaran lainnya, dan ada begitu banyak peluang di dunia pembelajaran dengan bahasa Inggris tetapi yang terpenting adalah belajar agar masyarakat Timor-Leste dapat memiliki masa depan yang sebaik mungkin.
“Baik itu dalam perawatan kesehatan, pendidikan, Manajemen Lingkungan, keperawatan pemerintah global, pekerja layanan kesehatan. Ada begitu banyak peran yang membutuhkan bahasa Inggris sebagai persyaratan yang sangat membantu untuk meningkatkan keterampilan dan pelatihan,” katanya.
Sementara, Zahiriah Ibrahim, Direktur GEM Institute Timor-Leste mengungkapkan proses pendekatan dengan British Council sudah dimulai pada 2023 dan baru diberikan persetujuan pada akhir tahun 2024, sehingga akhirnya GEM Institute bisa membuka layanan IELTS test.
“Ada lebih dari itu, karena ini berbasis komputer. Ada banyak platform daring yang harus kami persiapkan. Ada banyak hal teknis yang harus kami pelajari dan latih staf kami untuk memastikan bahwa ketika peserta datang, tes dilakukan sesuai dengan semua persyaratan yang ditetapkan oleh Cambridge dan British Council. Jadi ini merupakan perjalanan yang sangat sulit baik bagi saya maupun tim di sini,” katanya.
British Council sendiri telah memberikan dukungan selain teknis juga disediakan komputer dan sepuluh platform online yang harus dipelajari dan dikelola staf untuk melakukan pengujian karena British Council dangat teliti dan mengikuti semua prosedur operasi standar untuk IELTS test.
Pada awal tahun ini, GEM Institute sendiri telah memulai pembukaan IELTS test, dimana sejauh ini sudah ada empat orang dan diharapkan nantinya bisa memberikan test setiap hari dari lima orang sampai sepuluh orang.
Selain itu, Country Director British Council Indonesia dan Direktur Asia Tenggara, Summer Xia merasa senang bisa bermitra dengan GEM Intitute sebagai tonggak penting karena menandai Pusat IELTS British Council pertama di Timor-Leste.
“Ini benar-benar menggembirakan bagi semua orang di tim atau yang ingin mengikuti IELTS karena menawarkan lebih banyak kemudahan. Pengujian IELTS akan berbasis komputer dan Sesuai Permintaan, yang berarti bahwa setiap hari dalam seminggu bagi siapa pun yang ingin mengikuti IELTS bersama kami, mereka dapat datang ke GEM Institute dan mengikuti test. Karena ini berbasis komputer. Ini juga berarti bahwa mereka akan mendapatkan hasilnya lebih cepat, hanya butuh dua atau tiga hari bagi mereka untuk menerima hasilnya,” pungkasnya.
Ia yakin pengujian ini membuka kesempatan bagi orang Timor untuk belajar di luar negeri, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kemudian untuk melakukan banyak hal lain dengan IELTS, sebagai kualifikasi yang paling diakui secara internasional untuk kemahiran bahasa Inggris.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan (MESSK), José Honório da Costa Pereira Jerónimo sangat mennghargai kolaborasi antara GEM Institute dan British Council karena memberikan peluang lebih besar bagi orang Timor-Leste untuk memperluas pengetahuan alam berbahasa inggris salah satunya menyediakan pusat pengujian IELTS serta pusat pelatihan.
“Kita saat ini akan menjadi anggota ASEAN, memang di Timor-Leste ada dua bahasa (Tetun dan Portugis) tetapi Inggris juga penting karena membawa kita ke dunia internasional. Saya kerjasama in berjalan dengan baik, karena meskipun sudah banyak pusat pelatihan inggris tetapi ita butuh adanya IELTS untuk mengetahui kemampuan kita dalam berbahasa,” katanya.
GEM Institute di Timor-Leste adalah sebuah lembaga pendidikan yang menyediakan pelatihan bahasa Inggris untuk membantu masyarakat Timor-Leste meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka.
GEM Institute berfokus pada pengembangan kemampuan bahasa Inggris bagi para pemuda Timor-Leste, dengan tujuan untuk meningkatkan peluang mereka dalam mendapatkan beasiswa dan pekerjaan. Lembaga ini menawarkan berbagai program pelatihan yang mencakup berbagai bidang, seperti bahasa Inggris untuk bisnis, perhotelan, kesehatan, serta kursus dasar bahasa Inggris.
British Council adalah organisasi internasional yang berasal dari Inggris yang berfokus pada hubungan budaya dan peluang pendidikan. Organisasi ini beroperasi di lebih dari 200 negara dan wilayah, dengan kehadiran di lebih dari 100 negara melalui berbagai program dalam seni, budaya, pendidikan, dan bahasa Inggris, organisasi ini berusaha untuk memberikan dampak positif bagi individu serta komunitas di seluruh dunia.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz