DILI, 20 Januari 2025 (TATOLI)—Mantan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, dan Duta Besar Australia di Timor-Leste, Caitlin Wilson hari ini meresmikan sekolah Internasional, ‘International School Azevedo Marcal (ISAM) di Metinaro.
Dalam acara peresmian Sekolan tersebut, Mantan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak menyampaikan apresiasinya kepada Dr. Azevedo, karena dengan inisiatifnya bisa membangun sekolah internasional ini.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Azevedo yang telah berinisiatif membangun sekolah dengan kualitas internasional di sini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan dukungan maksimal untuk membangun sekolah ini. Saya ingin mengucapkan juga banyak terima kasih kepada Duta Besar Australia di Timor-Leste yang telah meluangkan waktunya untuk meresmikan sekolah internasional ini,”ujarnya.

Mantan Kepala Pemerintah tersebut memberikan semangat kepada pendiri dan guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut agar terus mendidik para siswa-siswinya dengan kualitas terbaik guna mempersiapkan masa depan negara ini.
“Kita harus maju, dengan kondisi yang ada saat ini dan kita harus terus maju. Jangan menunggu semuanya selesai baru kita mulai,” paparnya.
Mantan PM Taur juga mengimbau kepada para guru agar mendidik siswa-siswinya dengan baik agar tidak menjatuhkan kepercayaan orang tua para siswa yang memilih sekolah ini.
Di sisi lain, Duta Besar Australia di Timor-Leste, Caitlin Wilson menyatakan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam upacara peresmian sekolah ini.
“Australia terus mendukung Timor-Leste di bidang Pendidikan. Saya juga senang ketika sekolah ini beradaptasi dengan kurikulum Australia dan ini sangat bagus. Jadi, kami akan tetap mendukung,” tegas Dubes Caitlin.
Sementara, Pendiri Sekolah Internasional ISAM, Azevedo Marçal mengatakan sekolah ini dibuka menerima siswa dari sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, dimasa depan akan dibuka juga SMA (Sekolah Menengah Atas).
“Hari ini kita resmikan sekolah internasional ISAM, sekolah bertaraf internasional yang kita bangun bersama di sekolah Maria Arezina Guterres College. Dua tahun lalu kita resmikan sekolah Maria Regina Guterres College yang dimulai dengan menerima siswa dari SD, SMP dan SMA, sekarang kita menambah sekolah internasional ISAM,” kata Pendiri sekolah Azevedo Marçal pada wartawan di Metinaro Dili, senin ini.
Menurutnya, Sekolah bertaraf internasional tersebut pelajarannya, menggunakan bahasa Inggris. Dan proses belajarnya akan dimulai besok dengan 15 siswa ditingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

Berdasarkan data yang ada, siswa ISAM dan Sekolah Maria Regina Guterres berjumlah 250 orang. Dari jumlah tersebut terdapat siswa sekolah dasar hingga siswa SMP. Sementara, sebagian besar siswa tinggal di asrama Maria Regina Guterres yang disiapkan sekolah dan ada pula yang pulang ke rumah bagi siswa yang tinggal dekat wilayah sekolah.
Mengenai para pengajar, Azevedo mengatakan saat ini ada sejumlah guru dalam negeri dan kedepannya akan direkrut guru luar negeri. “ Tapi sekarang kita juga sudah ada beberapa relawan internasional di sini. Total guru untuk kedua sekolah ini berjumlah 20 orang. Dimana untuk sekolah Internasional ISAM ada tujuh guru,” ungkapnya.
Ia menggarisbawahi, jika ke depannya jumlah siswanya meningkat pihaknya akan merekrut guru-guru yang mempunyai kualitas baik untuk mengajar di kedua sekolah tersebut.
“ISAM baru di mulai, tapi selama ini kita sudah memiliki banyak donatur yang mendukung. Dimana, pemerintah kita juga mendukung dengan sedikit dana, dan mensupport sarana peralatan belajar, seperti meja, kursi, dan buku,” katanya.
Selain itu, katanya Sekolah juga mendapatkan dukungan dari mitra swasta yang mensupport seperti Telemor yang memberikan komputer. Begitu juga sekolah mendapatkan dukungan komputer dari Kedutaan Besar China di Timor-Leste dan Kedubes Australia juga mendukung material seperti ATK (Alat tulis kantor). “Kedepannya kami juga sedang menyusun kurikulum Australia untuk diimplementasikan di sekolah ISAM. Saya yakin ke depannya mereka akan mendukung kami semaksimal mungkin,” tuturnya.
Saat ini sekolah ini memiliki 15 ruang kelas yang juga digunakan untuk asrama dan jam sekolah dibagi menjadi untuk jam pagi dan sore.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz