DILI, 16 januari 2025 (TATOLI)—Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão pada 15 januari 2025, mendapatkan penghargaan Founder’s Award of the 2025 Sunhak Peace Prize 2025. Penghargaan tersebut merupakan sebuah pengakuan internasional atas kontribusi Xanana terhadap proses kemerdekaan Timor-Leste, rekonstruksi nasional, dan kerjasama internasional.
Dalam siaran pers yang diterima Tatoli, dijelaskan bahwa Xanana Gusmão yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Timor-Leste akan menerima penghargaan tersebut pada 11 april 2025 di Korea Selatan.
Yeon Ah Moon, atas nama pendiri penghargaan, Hak Ja Han Moon, menekankan hadiah Perdamaian Sunhak tanpa lelah mengejar pilar-pilar penghormatan hak asasi manusia, mempromosikan rekonsiliasi dan pelestarian lingkungan. “Hari ini, kita merayakan para individu yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk memecahkan tantangan global dan yang akan terus menerangi nilai-nilai universal perdamaian yang diperjuangkan umat manusia,” katanya.
Ketua Komite Penghargaan, José Manuel Durão Barroso, juga menekankan bahwa Sunhak Peace Prize 2025 mengapresiasi para pemimpin visioner yang telah mengubah cita-cita perdamaian menjadi solusi konkret dan berkelanjutan, dengan berani menghadapi tantangan global, dan memimpin perubahan transformatif.
Kay Rala Xanana Gusmão digambarkan sebagai seorang pemimpin yang melambangkan kemerdekaan dan demokrasi Timor-Leste. Ia menjadi Presiden pertama Timor-Leste pada tahun 2002 dan kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri dengan tetap menunjukkan kepemimpinan visioner dalam membangun kembali negara, menghidupkan kembali perekonomian, dan mempromosikan kohesi sosial.
Komite Sunhak Peace Prize mengakui Xanana Gusmao atas dedikasinya sepanjang hayat terhadap hak asasi manusia, rekonsiliasi, dan pelestarian lingkungan. Komite tersebut menyoroti bahwa hidupnya mencontohkan nilai-nilai abadi seperti pengampunan dan persatuan, yang penting untuk mencapai perdamaian abadi.
Xanana juga diakui atas pendirian organisasi g7+ sebagai sebuah Platform Global untuk Negara-negara yang Terkena Dampak Konflik, dan menekankan bahwa di bawah kepemimpinannya, g7+ telah menjadi model untuk menangani pemulihan pascakonflik dan pembangunan berkelanjutan, serta memperoleh pengakuan global atas perannya dampak pada pembangunan perdamaian dan kerja sama.
Dengan menganugerahinya Penghargaan Pendiri Penghargaan Perdamaian Sunhak atau Founder’s Award of the 2025 Sunhak Peace Prize 2025, bertujuan untuk menghargai kontribusinya yang signifikan tidak hanya bagi Timor-Leste tetapi juga sebagai inspirasi bagi upaya perdamaian global.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz