DILI, 20 november 2024 (TATOLi)– Wakil Menteri Solidaritas dan Inklusi Sosial, Céu Brites, dan Sekretaris Negara untuk Kesetaraan, Elvina Sousa Carvalho, mewakili Timor-Leste pada Konferensi Tingkat Menteri Asia-Pasifik mengenai Tinjauan Beijing+30 atau Asia-Pacific Ministerial Conference on the Beijing+30 Review.
Kegiatan tersebut bertempat di Pusat Konferensi Tingkat Menteri Perserikatan Bangsa-Bangsa, di Bangkok, Thailand, yang digelar pada tanggal 19 – 21 november 2024.
Dalam pidatonya di Panel Tingkat Tinggi, yang diadakan pada hari pertama Konferensi, Sekretaris negara Elvina menyoroti kemajuan yang dicapai Timor-Leste dalam penerapan Deklarasi dan Platform Aksi Beijing, dengan menegaskan kembali komitmen Pemerintah terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Dalam pernyataannya, Elvina Sousa Carvalho mengucapkan terima kasih kepada UN Women dan mitra lainnya atas kolaborasi berkelanjutan mereka dengan Timor-Leste dan menyoroti kemajuan yang dicapai dalam lima tahun terakhir, khususnya dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak, meningkatkan keterwakilan politik perempuan dan menerapkan kebijakan dan program inklusif.
“Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan syarat penting untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pembangunan inklusif. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengentasan kemiskinan ekstrem, dengan perhatian khusus terhadap perempuan dan kelompok paling rentan, termasuk mereka yang berpenghasilan rendah dan mereka yang tinggal di pedesaan”, kata Sekretaris negara Elvina dalam siaran pers yang diakses Tatoli dalam portal resmi Pemerintah.
Hasil yang signifikan antara lain disetujuinya Rencana Aksi Nasional Menentang Kekerasan Berbasis Gender ke-III (2022-2032), Rencana Aksi Nasional Resolusi Dewan Keamanan PBB 1325 tentang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan, serta penguatan Deklarasi Maubisse tentang Pemberdayaan Ekonomi Perempuan.
Elvina Sousa Carvalho juga menyoroti dampak perubahan iklim terhadap perempuan dan menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memastikan pendekatan transversal yang mengintegrasikan kesetaraan gender dalam manajemen risiko bencana.
“Meskipun Timor-Leste masih jauh dari implementasi Deklarasi Beijing sepenuhnya, kemajuan yang dicapai sejak kemerdekaan kami pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar. Melalui kemitraan dengan PBB dan komunitas internasional, kami percaya bahwa kesetaraan substantif adalah tujuan yang dapat dicapai”, tutupnya.
Konferensi Tingkat Menteri Asia-Pasifik mengenai Tinjauan Beijing+30 mempertemukan para pemimpin, pakar, dan organisasi dari seluruh kawasan untuk menilai kemajuan dan menetapkan prioritas untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menyelaraskan upaya dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
Delegasi dari Timor-Leste dipimpin oleh Sekretaris negara, Elvina Sousa Carvalho, dan Wakil Menteri Solidaritas Sosial dan Inklusi, Céu Brites. Delegasi tersebut juga antara lain adalah Direktur Jenderal Sekretaris Negara untuk Kesetaraan, Armando da Costa, Penasihat Kebijakan Kesetaraan Gender SEI, Santina Soares, serta Penasihat dan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Timor-Leste di Thailand, Pedro Simões.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz