iklan

EKONOMI, HEADLINE

GHI kategori serius, Timor-Leste ingin berkompetisi dalam produk organik

GHI kategori serius, Timor-Leste ingin berkompetisi dalam produk organik

Menteri Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan, Marcos da Cruz. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 11 november 2024 (TATOLI)—Menteri Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF -tetun), Marcos da Cruz mengakui laporan Indeks Kelaparan Global (GHI -inggris) 2024 yang menempatkan Timor-Leste dalam kategori ‘serius’ dan akan menanganinya dengan bersaing dalam menyediakan produk organik.

Timor-Leste berada di peringkat ke-104 dari 127 negara pada Indeks Kelaparan Global (GHI) 2024, dengan skor 27,0 berdasarkan tingkat kekurangan gizi, kekurangan berat badan, terhambatnya pertumbuhan, dan kematian anak.

“Ini data yang dianalisis oleh mereka, tapi di negara kita orang yang meninggal karena kelaparan itu belum ada, masalahnya kita masih melakukan impor untuk berbagai pangan karena itu kita membutuhakn peningkatan porduksi pangan dalam negeri,” jelas Menteri Marcos pada Tatoli secara eksklusif di Parlamen Nasional, senin ini.

Berita terkait : Indeks Kelaparan Global 2024 tempatkan Timor-Leste dalam kategori “serius”

Menurutnya GHI menempatkan dalam kategori serius karena melakukan impor pada setiap produk pangan, meskipun Timor-Leste sendiri mengikuti aturan pasar bebas yang nantinya akan berdampak lagi setelah memasuki OPD (Organsiasi Perdaganan Dunia) dan ASEAN.

“Jadi ekspor dan impor harus berjalan seperti itu, jika produksi dalam negeri meningkat nantinya pilihan kembali kepada para konsumen produk apa yang dirasa berkualitas untuk mereka. Karena itu, kita ingin mempromosikan pengembangan pertanian organik yang akan memberikan keuntungan pada kualitas tanah kita sehinga tidak membunuh organisme di dalam tanah sehingga ini bisa berkelanjutan untuk generasi berikutnya,” ucapnya.

MAPPF sendiri saat ini tengah mempromosikan penggunaan pupuk organik Pop-Nasa dan Amu, sehingga nantinya Timor-Leste mampu berkompetisi dalam segi kualitas produk pangan organik, namun dari segi kuantitas tidak akan bisa karena keterbatasan lahan pertanian.

Ia mengakui beberapa upaya juga dilakukan Pemerintah untuk mengatasi kelaparan dan kurang gizi dimana untuk tahun ini dialokasikan $2 juta pada setiap kotamadya untuk menyediakan makanan berkualitas dengan 70% bahan organik dalam program “Merenda Escolar”.

Disebutkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 untuk MAPPF sebesar $30,694,052.00 telah digunakan 65.7%, sedangkan untuk Rancangan Proposal APBN 2025, MAPPF mengajukan dana sebesar $25,770,785.

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor       : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!