DILI, 05 november 2024 (TATOLI) – Dialog nasional mengenai pengembangan model agroforestri dengan tujuan untuk mendorong proses reboisasi di berbagai zona agroekologi di Timor-Leste. Dialog tersebut digelar di JL. Villa, Fatuhada, Dili, selasa ini.
Inisiatif ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF -tetun) yang bekerja sama dengan Asian Forestry Cooperation Organization (AFoCO), sebuah organisasi yang berkomitmen untuk memperkuat kerja sama kehutanan dan mengambil langkah nyata untuk mendorong pengelolaan hutan lestari.
Menteri MAPPF, Marcos da Cruz, menginformasikan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mempertemukan perwakilan lembaga-lembaga publik nasional dan kota, berbagai Organisasi Non-Pemerintah, mitra pembangunan, serta sektor swasta untuk membahas dan menyusun peta jalan pembangunan sektor wanatani Timor-Leste.
“Inisiatif ini juga berfokus pada berbagi pembelajaran tentang model agroforestri untuk mendorong reboisasi di berbagai wilayah di negara ini, untuk mengidentifikasi hambatan dan peluang terkait dengan praktik penerapan model agroforestri dan untuk memperkuat kolaborasi antara Pemerintah dan mitra pembangunan, dengan kelompok masyarakat dan sektor swasta,” tegas Menteri Marcos di JL. Villa, Fatuhada.
Marcos da Cruz mengungkapkan bahwa, pada tahun 2022, enam proyek wanatani dilaksanakan di desa Tebabui dan Lahomea di Bobonaro, Beco dan Maudemo (Covalima), Vatuboro (Liquiçá), serta di pos administratif Gleno, kotamadya Ermera.
Asian Forestry Cooperation Organization (AFoCO) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk mempromosikan kerjasama dalam pengelolaan hutan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia.
Organisasi ini berfokus pada isu-isu terkait kehutanan, termasuk konservasi sumber daya hutan, pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+), serta peningkatan kapasitas dalam pengelolaan hutan.
Tujuan kehadiran Asian Forestry Cooperation Organization (AFoCO) di Timor-Leste untuk mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, melestarikan biodiversitas, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mendorong pembangunan ekonomi berbasis hutan.
Reporter : Afonso do Rosário (Penerjemah: Cidalia Fátima)
Editor : Isaura Lemos de Deus