DILI, 17 september 2024 (TATOLI)—Duta Besar Republik Arab Sahrawi, Boibat Malainin Boibuat turut menyampaikan selamat kepada Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão atas kesuksesan Timor-Leste dalam menyambut Paus Fransiskus dan Sekrektaris Jenderal PBB, António Guterres.
“Saya mengucapkan selamat kepada pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Xanana atas keberhasilan acara-acara besar yang terjadi baru-baru ini di Timor-Leste yaitu, kunjungan Paus Fransiskus dan peringatan 25 tahun Referendum dan juga keberhasilan dalam menyambut tamu penting lainnya di negara ini,” ungkap Dubes Boibat di kantor pemerintah, selasa ini.
Menurutnya, kesuksesan acara tersebut karena kontribusi dari semua pihak sehingga mampu menerima kedatangan tamu-tamu terhormat dari luar negeri.
Berita terkait : Pemerintah Timor-Leste setujui dana hibah $60.000 untuk Arab Saharawi
Ia juga berdiskusi dengan Perdana Menteri, tentang isu-isu bilateral yang menjadi kepentingan bersama khususnya dalam perkembangan dalam perjuangan Sahara Barat untuk menetukan penetuan nasib sendiri.
“Saya juga memberi tahu Perdana Menteri tentang perkembangan terkini dalam perjuangan Sahara Barat untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan penuh serta kedaulatan penuh atas Republik Sahara,” jelasnya.
Timor-Leste, sebagai negara yang baru merdeka, telah menunjukkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Arab Sahrawi untuk mendapatkan hak penentuan nasib sendiri. Sejak memperoleh restorasi kemerdekaan dari Indonesia pada tahun 2002, Timor-Leste telah aktif dalam forum internasional untuk mendukung hak-hak rakyat yang terjajah, termasuk Arab Sahrawi di Wilayah Sahara Barat.
Pada kesempatan diterimanya Timor-Leste sebagai anggota PBB, Kay Rala Xanana Gusmão selaku Presiden saat itu, menyerukan replikasi implementasi rencana PBB untuk melakukan referendum penentuan nasib sendiri di Sahrawi Barat.
Pada april lalu, Timor-Leste menyetujui rancangan rancangan Resolusi Pemerintah untuk memberikan sumbangan sebesar $60.000 kepada Perwakilan Tetap Republik Demokratik Arab Sahrawi di Timor-Leste.
Selain itu disebutkan sumbangan tersebut adalah prinsip solidaritas dengan perjuangan rakyat untuk pembebasan nasional dan hak untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan, yang diabadikan dalam Konstitusi Republik, dalam Resolusi Parlemen Nasional mengenai solidaritas dan dukungan untuk rakyat Saharawi.
Timor-Leste sendiri telah memberikan kontribusi, sejak tahun 2011, untuk berfungsinya Perwakilan Tetap tersebut di Dili, melalui pemberian subsidi tahunan untuk pelaksanaan kegiatannya di Timor-Leste dan di wilayah tersebut.
Berita terkait : Bahas isu HAM, Menteri Adaljiza bertemu Perwakilan Sahara Barat dan Namibia
Republik Demokratik Arab Sahrawi (RDAS) atau Sahara Barat adalah sebuah negara pengakuan terbatas yang mengklaim kekuasaan atas seluruh wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol.
RDAS diproklamasikan oleh Front Polisario pada tanggal 27 Februari 1976. Pemerintah RDAS kini menguasai sekitar 20% wilayah yang diklaim. Maroko menguasai sisa wilayah yang dipersengketakan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz