DILI, 21 agustus 2024 (TATOLI)— Menteri Transportasi dan Komunikasi (MTK), Miguel Marques Gonçalves Manetelu kembali mengajukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU -inggris) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia sebagai bagian untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral kedua negara di bidang transportasi.
Melalui pengajuan tersebut Dewan Menteri akhirnya memutuskan untuk memberikan wewenang penuh kepada Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Gonçalves Manetelu, untuk menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor-Leste dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, dengan tujuan memperkuat kerja sama bilateral kedua negara di bidang transportasi.
Menteri Miguel menjelaskan sebelumnya pada januari lalu, Dewan Menteri juga memberikan wewenang pada MTK untuk perpanjangan masa berlaku Nota Kesepahaman antara Kementerian Transportasi dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Transportasi, tetapi tidak sempat dilakukan.
“Pada saat kunjungan Perdana Menteri, Xanana Gusmão ke Jakarta (Indonesia) januari lalu, harusnya saya menandatangani dua MoU tetapi yang terlaksana hanya dengan Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan sekarang saya melakukan pengajuan ulang karena masa sebuah wewenang penuh dari Dewan Menteri hanya berlaku tiga bulan, sehingga perlunya pengajuan ulang,” jelas Menteri Miguel usai mengikuti rapat Dewan Menteri di kantor pemerintah, rabu ini.
Mengenai keberangkatanya ke Indonesia, Menteri Miguel mengakui saat ini pihak MTK tengah melakukan koordinasi dan menunggu konfirmasi dari Kementerian Perhubungan Indonesia tentang jadwal untuk dilaksanakan pertemuan dan penandatangan.
Pada pertemuannya dengan Kemenhub Indonesia nanti akan dibahas juga mengenai sertifikasi Bandar Udara Oé-Cusse Rota do Sândalo sebagai Bandara Internasional dan penggunaan airspace karena Oé-cusse sebagai daerah enklave dari Timor-Leste di tengah negara Indonesia.
“Oé-cusse adalah enkalve dan dikelilingi oleh Indonesia dari udara maupun daratan, dan jika ada penerbangan internasional harus menggunakan airspace mereka dan untuk itu kita harus ada kordinasi baik dengan mereka,” jelasnya.
Bandar Udara Oé-Cusse Rota do Sândalo dibangun kembali pada 2015 dan diresmikan oleh Mantan Presiden Timor-Leste, Francisco Guterres pada 18 juni 2019 yang bertujuan untuk melayani rute domestik dan internasional.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz