DILI, 15 agustus 2024 (TATOLI)— Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão hari ini secara langsung berpartisipasi dalam acara pendistribusian peralatan pertanian yang siap dialokasikan ke setiap kotamadya dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi di dalam negeri. Dalam acara tersebut Xanana mengingatkan para petani untuk mengurangi produksi impor dan menambah produksi dalam negeri.
Melalui sambutannya, Perdana Menteri Xanana di Kantor Kementerian Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF -tetun), mengingatkan perlunya upaya maksimal dari semuanya untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
“Saya meminta mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang kita mengurangi impor produksi dari luar negeri dan setidaknya apa yang kita produksi bisa kita makan,” ungkap PM Xanana di kantor MAPPF, kamis ini.
Traktor tersebut dibeli melalui pengadaan publik yang dimenangkan oleh Bandido Qualidade (BQ) Corporation dengan perkiraan anggaran tahun 2024 sebesar $850 ribu. Selain itu, ada juga 400 hands traktor dan enam derek untuk memfasilitasi proses pengakutan.
Berita terkait : Bank Dunia serahkan 164 unit peralatan pertanian pada MAPPF
Menteri Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan (MAPPF -tetun), Marcos da Cruz mengakui dengan adanya mesin pertanian tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan sektor pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan.
“Hari ini kita meluncurkan mesin dan peralatan pertanian dan kita bersyukur PM Xanana bisa ikut hadir untuk meluncurkan, ini bertujuan untuk menunjukan pada masyarakat dan para petani kita bahwa mulai hari ini kita akan bekerjasama untuk meningkatkan hasil produksi,” katanya.
Dijelaskan, dari 25 traktor tersebut, lima traktor akan dialokasikan di pusat produksi susu sapi Timor di Bobonaro, Dotik (Covalima), Natarbora (Manatuto), Raetahu (Viqueque) dan di Pato (Lautém) yang akan digunakan dalam proses menanam rumput untuk diberikan kepada para sapi.
Selain itu dari 20 traktor yang tersisa akan dialokasikan ke tingkat Administrasi Otoritas Kotamadya tepatnya kota yang memiliki potensi ladang dan peternakan, termasuk yang tahun lalu tidak menerima traktor seperti Lautém dan Aileu untuk meringankan pekerjaan petani menanam padi dan bahan pangan lainnya.
“Tahun lalu sudah kita alokasikan 25 traktor dan tahun ini kembali kita dukung untuk mereka yang belum memiliki, termasuk hand traktor. Ini tentunya akan dikelola oleh pemerintah kotamadya untuk digunakan para petani, dan khusus untuk bahan bakar akan disiapkan oleh tingkat nasional tepatnya Direktorat Nasional Pertanian dan Hortikultur di MAPPF,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Nasional Hortikultura, Lúcio Ramiro Ribeiro, mengatakan, pada tahun 2024, sekitar 1.200 hektar lahan masuk kategori terbengkalai, sekitar 39 ribu telah diperluas dan 40 ribu aktif dalam kegiatan pertanian.
MAPPF sendiri sebelumnya telah mendistribusikan peralatan pertanian seperti 25 traktor sedang ($450.000), 400 traktor tangan ($700.000), mesin pemanen padi 30 dan 30 pemipil jagung ($1.000).
Di hari yang sama, diluncurkan juga 164 mesin tani seperti 38 hands tractor, 23 mesin panen padi dan 103 mesin tanam padi yang merupakan dukungaan dari proyek Sustainable Agriculture Productivity Improvement Project (SAPIP) dari Bank Dunia untuk memfasilitasi 53 kelompok tani dari tiga kotamadya Ainaro, Bobonaro dan Covalima.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz