iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Delegasi CBR Indonesia dan TL bertemu Horta bahas pembangunan inklusif

Delegasi CBR Indonesia dan TL bertemu Horta bahas pembangunan inklusif

Delegasi CBR mempersembahkan satu sepeda roda tiga kepada Kepresidenan untuk didistribusikan kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus di Timor-Leste. Foto Tatoli/Egas Cristóvão

DILI, 12 agustus 2024 (TATOLI)— Sebanyak 22 orang dari delegasi  program CBR (Community Based Rehabilitation) Learning Exchange Indonesia dan Timor-Leste bertemu Presiden Republik, Jose Ramos Horta. Selama pertemuan membahas hak-hak para penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif.

Pertemuan yang diorganisir oleh LSM Ra’es Hadomi Timor-Oan (RHTO) ini digelar di Istana Negara, Bairro Pite, Dili, senin ini. Selama pertemuan, delegasi  program CBR Learning Exchange Indonesia didamping juga Penasihat Inklusi Sosial, Gaspar Afonso.

“Kami dari Organisasi Raes Hadomi Timor Oan, yang merupakan organisasi Nasional Penyandang Disabilitas, bersama teman kami dari organisasi Penyandang disabiitas Indonesia yang bergabung dalam satu program yang dinamakan  Community Based Rehabilitation, bertemu Presiden Republik untuk menyampaikan program-program yang telah kami laksanakan bersama,” Direktur Eksekuitif RHTO, João Cinto dos Santos kepada wartawan usai bertemu Presiden Republik.

Disebutkan bahwa, delegasi yang tergabung dalam program CBR dari Indonesia yaitu dari Sumba, Sulawesi Selatan, Makasar, Labuan Bajo, Flores, Mangarai, dan dari Timor-Leste  yang bergabung dengan program CBR  adalah Klinika Uma Aileu dan lainnya.

Dijelaskan, tujuan dari program tersebut untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran dari kaum difabel dua negara sesuai dengan program yang telah ditujuhkan.

“Teman-teman kita dari Indonesia baru tiba di Timor-Leste kemarin dan hari ini bertemu Presiden Republik. Selanjutnya RHTO akan mendampingi mereka melakukan kunjungan ke Klinika Uma di Aileu,” tuturnya.

Dalam pertemuan katanya, Presiden Horta juga sangat mengapresiasi dengan program tersebut, karena menurut Kepala Negara selama ini Kaum difabel di Timor-Leste masih mendapatkan diskriminasi, salah satunya masalah alokasi anggaran yang masih berkurang bagi kaum kurang mampu  dan juga kaum difabel.

Dikatakan, dalam pertemuan Presiden Horta juga membahas  hak-hak kaum penyandang disabilitas dan pembangunan inklusif.  Dan, Presiden Horta juga  memuji program CBR sebagai kesempatan untuk saling belajar sambil mengakui tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh kaum penyandang disabilitas.

João Cinto dos Santos juga  menyoroti tantangan yang masih berlangsung, termasuk diskriminasi dan alokasi anggaran yang tidak mencukupi untuk kelompok-kelompok terpinggirkan. Mereka menyimpulkan dengan menekankan bahwa isu-isu disabilitas pada dasarnya adalah isu-isu hak asasi manusia yang memerlukan perhatian dari semua sektor masyarakat.

Jadi, katanya pertemuan ini menandai langkah penting dalam upaya Timor-Leste untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi bagi kaum penyandang disabilitas sambil mengatasi tantangan pembangunan yang lebih luas.

Selama pertemuan, delegasi juga mempersembahkan satu dari sepuluh sepeda roda tiga kepada Kepresidenan untuk didistribusikan kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus di Timor-Leste. Program ini, yang didanai oleh pemerintah Jerman melalui KJE, sebuah organisasi Katolik yang mendukung masyarakat sipil di Timor-Leste, juga mempromosikan produk daur ulang buatan tangan.

Dikutip dari laman CBR, menyebutkan Program Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (CBR) adalah “sebuah strategi dalam pengembangan masyarakat secara umum untuk rehabilitasi, penyetaraan kesempatan, dan inklusi sosial bagi semua penyandang disabilitas”. CBR berfokus pada partisipasi penuh dan inklusi penyandang disabilitas dalam setiap ranah komunitas mereka.

CBR memberdayakan para penyandang disabilitas dan mendukung mereka untuk mengatasi hambatan fisik dan sosiologis. CBR dilaksanakan melalui upaya gabungan dari para penyandang disabilitas, keluarga dan masyarakat, serta layanan kesehatan, pendidikan, kejuruan, sosial, dan layanan lainnya dari pemerintah dan non-pemerintah yang relevan.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

 

 

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!