DILI, 13 juni 2024 (TATOLI)– Duta Besar Jepang di Timor-Leste, Kimura Tetsuya, menandatangani perjanjian kesepakatan dengan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor-Leste, Benedito Freitas untuk melanjutkan Program JDS (Japan Development Scholarship).
Kesepakatan yang ditandatangani di aula Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Pantai Kelapa Dili, kamis ini, merupakan perjanjian untuk mengirim delapan pegawai negeri sipil (PNS) Timor-Leste untuk melanjutkan studi di Universitas Jepang pada tahun ini.
Dubes Kimura Tetsuya mengatakan program JDS telah dimulai pada 2018 yang bertujuan mendukung pejabat muda pemerintah dalam memperoleh keterampilan perencanaan dan implementasi di sekolah pascasarjana di universitas bergengsi di Jepang dan menjadi pemimpin penting negara ini di masa depan serta memperkuat kemitraan antara Jepang dan Timor-Leste.
Berita terkait : Jepang dan TL sepakat lanjutkan proyek beasiswa JDS gelombang ke-IV
Ia juga menjelaskan bahwa Jepang telah melakukan kerjasama bilateral dengan Timor-Leste dan telah mendukung bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pertanian termasuk program JDS dan program terkait lainnya sejak Timor-Leste merestorasikan kemerdekaannya pada mei 2002 hingga saat ini.
“Kami percaya bahwa program ini akan menjadi kesempatan emas bagi para pemimpin muda Timor-Leste, tidak hanya untuk mendapatkan keahlian, namun juga terhubung dan membangun hubungan pribadi dengan para pemimpin muda dari negara-negara Asia lainnya yang belajar di Jepang, yang akan menjadi aset yang sangat berharga tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk negara ini di masa depan,” kata Dubes Kimura Tetsuya.
Di tempat yang sama, Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama, Bendito Freitas mengungkapkan kelanjutan Program JDS dengan penandatanganan ini sangat penting untuk kembali mengirimkan delapan PNS agar melanjutkan studi ke Jepang.
“Dengan adanya perjanjian ini, kami akan mengirimkan delapan PNS lagi untuk melanjutkan pendidikan dijenjang S2 dan S3 di beberapa universitas di Jepang pada tahun ini,” katanya.
Disebutkan, delapan Pegawai Negeri Sipil yang akan melanjutkan studi ke Jepang tersebut dari Kementerian Keuangan ada satu (1) orang, Kementerian Administrasi Negara (2 orang), Komisi Anti Korupsi (1 orang), Kementerian Kesehatan (2 orang), Lembaga Administrasi Negara-INAP (1 orang), dan Kementerian Perdagangan dan Industri (1 orang). Kedelapan PNS tersebut akan belajaar di Jepang selama dua hingga tiga tahun.
Dikatakan, kelanjutan program JDS ini telah memasuki angkatan ke-VIII. Sementara, sebelumnya pada Angkatan ke-I hingga Angkatan ke-IV ada sejumlah PNS yang diberangkatkan ke Jepang dan dinyatakan lulus. Mereka juga telah kembali ke Timor-Leste.
Berita terkait : JICA tawarkan beasiswa pada PNS
Sementara, Angkatan ke-V hingga Angkatan ke-VII, juga ada sejumlah PNS yang diberangkatkan ke Jepang. Namun, mereka masih di Jepang. Sedangkan, Angkatan ke-VIII akan diberangkatkan ke Jepang pada agustus 2024 ini.
“Karena itu, atas nama Pemerintah Timor-Leste, saya ucapkan terima kasih kepada Jepang atas segala dukungannya yang telah mendukung Timor-Leste selama ini. Kami berharap Jepang akan terus mendukung Timor- Leste di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Program JDS dimulai pada tahun 2018 di Timor – Leste. Sejak dimulai program tersebut sebanyak 46 PNS yang telah belajar di Jepang. Dari total tersebut ada 22 orang yang menyelesaikan gelar masternya.
Program JDS didukung oleh Pemerintah Jepang melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) di Timor-Leste dengan total anggaran senilai lebih dari $1,2 juta.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz