iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Bentrokan di Fatima, CET sampaikan permintaan maaf pada Gereja Katolik Portugal

Bentrokan di Fatima, CET sampaikan permintaan maaf pada Gereja Katolik Portugal

Sekretaris Eksekutif CET, Romo Carlos Miguel Pereira Roben dan Ketua Komisi Teknis Tinggi CET, Romo Graciano Santos Barros yang juga sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Dili menggelar konferensi pers terkait bentrokan antara pemuda Timor-Leste di Fatima, Portugal, pada minggu (02/06) malam. Foto TATOLI/ Cidalia Fátima

DILI, 06 juni 2024 (TATOLI)— Konferensi Episkopal Timor (CET – Conferência Epíscopal Timorense) hari ini secara langsung menyampaikkan permintaan maaf yang mendalam kepada Gereja Katolik Portugal khususnya di Fátima  terkait bentrokan antara pemuda Timor-Leste di  Portugal, pada minggu (02/06/2024) malam.

Permintaan maaf diluarkan melalui konferensi pers yang  disampaikan langsung oleh Romo Carlos Miguel Pereira Roben sebagai Sekretaris Eksekutif CET dan didampingi oleh Ketua Komisi Teknis Tinggi CET, Romo Graciano Santos Barros yang juga Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Dili.

Berita terkait : MNEK khawatirkan bentrokan antara pemuda Timor-Leste di Fatima-Portugal

CET sangat prihatin dan menyesalkan bentrokan yang terjadi pada Minggu dini hari pada 02 Juni 2024 di luar Tempat Suci Fatima di Portugal, yang menyebabkan satu orang meninggal dan beberapa luka serius. Menurut sumber yang dapat dipercaya, korban tewas adalah seorang pria berusia 25 tahun dan bentrokan itu dipimpin oleh warga negara Timor-Leste yang berusia antara 20 dan 30 tahun. Motif di balik insiden itu belum diketahui.

“Kami, para Uskup Timor, menyatakan kecaman keras terhadap segala bentuk kekerasan, yang tidak boleh terjadi dalam masyarakat di mana kita hidup dan khususnya di tempat suci Fatima. Dengan sikap publik ini, kami ingin meminta maaf kepada rakyat Portugal, Konferensi Episkopal Portugis (Conferência Episcopal Portuguesa), khususnya kepada Keuskupan Leiria dan umatnya, dan kepada para penduduk dan peziarah Gua Maria Fatima atas tindakan anak-anak muda ini yang mengganggu kedamaian dan kesucian Gua Maria Fatima,” Romo Carlos membacakan surat siaran pers tersebut di kantor CET Bidau, kamis sore.

CET menyerukan kepada Polisi Yudisial Leiria untuk menyelidiki konfrontasi ini dan CET dengan cemas menunggu hasil investigasi ini sehingga mereka yang bertanggung jawab atas tindakan ini dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

Berita terkait : Bentrokan di Portugal, MNEK desak Kedubes Timor-Leste segera selesaikan  

“Kami menyerukan kepada para pemuda ini untuk bertobat dan mematahkan gelombang dan spiral kekerasan, agar para pemuda secara umum menghidupi iman kristen mereka, saling menghormati dan mengasihi satu sama lain dan bersatu untuk melakukan kebaikan di negara mana pun mereka berada,” ungkapnya.

Romo Graciano Santos Barros mengungkapkan bahwa pada pagi ini ketiga uskup di Timor-Leste telah mengambil inisiatif untuk mengirim surat permintaan maaf pada Konferensi Episkopal Portugis atas tindakan atau aksi dari WNTL di Portugal.

“Meman benar Para Uskup sudah memberikan surat tersebut tanpa adanya permintaan dari Uskup disana, kita disini yang mengambil inisiatif sebagai orang Timor untuk menyampaikkan permintaan maaf atas aksi yang sudah dilakukan oleh kaum muda kita,” jelas Romo Graciano.

Sesuai laporan dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun), Pemuda yang meninggal dunia dalam bentrokan di Portugal adalah WNTL bernama Domingos do Rego, lahir pada 01 Desember 1998 (25 tahun) dari Tula-Takeu, kotamadya Aileu. 

Berita terkait : Bentrokan di Portugal, Assanami minta WNTL di luar negeri lebih bertangung jawab

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!