DILI, 28 mei 2024 (TATOLI)– Mercy Corps menandai berakhirnya program PREPARADU dengan sukses di Timor-Leste. Inisiatif tiga tahun yang didanai oleh Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA) ini telah berhasil dalam program mengatasi masalah meningkatnya aliran sampah plastik dan pembuangannya yang tidak benar.
Country Director Mercy Corps, Jules Keane mengatakan masalah sampah hanya mengancam keindahan fisik Timor-Leste, tetapi juga meningkatkan risiko banjir di perkotaan, mengancam kesehatan masyarakat yang terlibat dalam pembuangan sampah yang tidak benar, merusak potensi ekonomi industri pariwisata, dan berkontribusi terhadap risiko perubahan iklim yang saat ini belum dipersiapkan secara memadai oleh negara.
Program ini diimplementasiakn melalui koordinasi yang erat dengan Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan, Kementerian Transportasi dan Komunikasi, Sekretaris Negara untuk Perlindungan Sipil, dan Otoritas Kotamadya Dili.
“Pencapaian Utama dari program ini adalah perluasan pendaur ulang plastik skala komersial pertama di Timor-Leste melalui dukungan program PREPARADU (Strengthening Critical Resilience Capacities To Climate Change And Natural Disasters) dan empat proyek percontohan yang menampilkan penggunaan balok paving daur ulang plastik yang didukung dan disetujui oleh pemerintah,” jelas Country Director Mercy Corps di Hotel Timor, selasa ini.
Ia menjelaskan, sejauh ini 300 tempat sampah daur ulang telah dipasang di lebih hampir 70 lembaga mitra, 200 siswa diberdayakan untuk menjadi agen perubahan, mempromosikan pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah plastik serta keterlibatan dari 20 sekolah dasar di Timor-Leste.
“Program ini juga membangun Sistem Peringatan Dini Banjir (EWS) bekerja sama dengan Direktorat Meteorologi dan Geofisika, menyelesaikan 90 rencana kontinjensi banjir untuk Kotamadya Dili. Dimana, 15 desa di Dili terlibat dalam kegiatan PRB (pengurangan risiko bencana alam) dan membentuk Komite Manajemen Bencana Desa (SDMC),” jelasnya.
Dilain pihak, Direktur Nasional untuk Perubahan Iklim dari Kementerian Pariwisata dan Lingkungan, João Carlos menghargai kinerja keras dari Mercy Corps dan KOICA yang mengimplementasikan program PREPARADU bekerjasama dengan Pemerintah.
“Kami mengapresiasi tidak hanya pada mitra, namun kami juga mengapresiasi para kepala desa yang ikut bergabung dalam program ini,” paparnya.
Menurutnya, semua program ini sangat bermanfaat untuk menjaga dan melestarikan alam mengingat Timor-Leste sebagai negara kecil yang ingin berkembang juga mendapatkan resiko dari perubahan iklim sehingga aksi yang diambil sangat penting dalam mengurangi resiko dampak masalah iklim.
Sebagai bagian dari acara penutupan program, pasar daur ulang dalam memamerkan produk dari bisnis lokal.
Tiga belas perusahaan terlibat dalam demonstrasi produk, mempresentasikan kreasi mereka, dan berinteraksi langsung dengan klien potensial. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada kelompok daur ulang dan daur ulang lokal, mengatasi tantangan seperti eksposur yang terbatas, kurangnya mitra, teknologi, dan ruang penjualan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz