DILI, 24 mei 2024 (TATOLI)— Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) bekerjasama dengan APORTIL (Otoritas Pelabuhan Timor-Leste) dibawah Kementerian Transportasi dan Komunikasi (MTK) akan memulai studi kelayakan bagi pelabuhan Cairabela pada oktober 2024.
Perwakilan JICA dan Penangunjawab The Project on Strategic Port Develpoment Master Plan in Timor-Leste, Ujike Keisuke mengatakan dalam upaya yang dilakukan oleh tim konsultan dan APORTIL, pelabuhan Cairabela telah diidentifikasi sebagai salah satu pelabuhan dengan prioritas tinggi untuk pengembangan di Timor-Leste.
“Kami juga dengan senang hati mengumumkan hari ini bahwa Pemerintah Jepang telah secara resmi menyetujui dimulainya Studi Kelayakan Pelabuhan Cairabela di bawah dana Hibah JICA. Meskipun kami masih memiliki beberapa langkah untuk menerima keputusan akhir dari pemerintah Timor-Leste dan Jepang, ini merupakan kemajuan yang luar biasa untuk kerja sama kami di masa depan,” jelas Ujike Keisuke dalam Rapat Komite Koordinasi Bersama yang ke-IV di Kantor MTK, Caicoli, jumat ini.
Berita terkait : 2024 : Pemerintah siapkan studi kelayakan untuk tiga pelabuhan
Ujike Keisuke menjelaskan dengan meningkatkan fasilitas di pelabuhan Cairabela sangat penting untuk memfasilitasi transportasi orang dan kargo, serta mendiversifikasi sektor industri.
Dilain pihak, Direktur Infrastruktur APORTIL, Constancio Freitas mengungkapkan studi kelayakan tersebut akan dimulai dengan dukungan hibah dari Pemerintah Jepang dan menjadi rencana strategis APORTIL hingga 2030.
“Pada oktober akan mulai studi kelayakan untuk pelabuhan Cairabela selama setahun dengan dana hibah dari Jepang,” katanya.
Dijelaskan, setelah studi kelayakan selesai akan menjadi referensi bagi kedua Pemerintah Jepang dan Timor-Leste sebelum dilakukan kesepakatan bersama untuk dimulainya implementasi dalam pembangunan pelabuhan Cairabela yang berlokasi di Vemasse, Baucau,
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz