iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Kedubes China-PNTL bahas masalah keamanan di Timor-Leste

Kedubes China-PNTL bahas masalah keamanan di Timor-Leste

Komisaris Jenderal Polisi, Henrique da Costa, didampingi oleh timnya melakukan rapat dengan Duta besar Xhina di Timor-Leste, Wang Wenli, dengan delegasinya di Timor-Leste, di raung pertemuan kedutaan China, selasa (17 april 2004). Foto Tatoli/Francisco Sony.

DILI, 16 April 2024 (TATOLI)—Kedutaan Besar China di Timor Leste bersama Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) dan perwakilan perusahaan Tiongkok mengadakan pertemuan dengan tujuan untuk membahas masalah keamanan guna menjaga Hak dan Kepentingan Perusahaan Tionghoa yang merantau di Timor-Leste.

Duta Besar China di Timor-Leste, Wang Wenli, mengatakan pertemuan ini fokus pada pembahasan bagaimana cara menjamin masalah keamanan perusahaan dan warga Tiongkok di Timor-Leste.

“Secara umum, situasi keamanan nyata di Timor Leste, berjalan dengan baik dalam stabilitas dan perdamaian. Namun, kami berharap hal ini diperlukan untuk menghindari kejahatan terhadap pengusaha Tiongkok yang menjalani bisnisnya di Timor-Leste,” kata Duta Besar China di Timor-Leste, Wang Wenli pada wartawan di Kedubes China, selasa ini.

Dia menambahkan pertemuan gabungan ini adalah untuk membangun mekanisme keamanan dan koordinasi yang baik di masa depan, agar situasaun aman terkendali bagi perusahaan Tiongkok dan warga negara lainnya.

“Kami akan meminta nomor darurat untuk menghubungi PNTL guna memberikan tanggapan darurat bagi perusahaan Tiongkok mana pun,” ujarnya.

Ia menekankan, persahabatan antara Tiongkok dan Timor-Leste memiliki sejarah yang panjang karena Pemerintah Tiongkok mendukung perjaungan untuk kemerdekaan dan pembangunan Timor-Leste.

Dengan demikian, pelu adanya koordinasi yang lebih baik antara Kedutaan Besar Tiongkok, Pengusaha Tiongkok dan PNTL, agar bisa bersama-sama menyelesaikan masalah kejahatan dan bisa temmukan solusinya.

Komisaris Jenderal Polisi, Henrique Da Costa, mengatakan ini merupakan momentum yang baik untuk mengadakan diskusi gabungan antara Duta Besar Tiongkok di Timor Leste, perusahaan Tiongkok dan PNTL.

“Penting untuk berbagi informasi mengenai masalah kejahatan yang terjadi di Timor-Leste bagi komunitas pengusaha Tiongkok. Kami informasikan bahwa ada orang Tionghoa yang menjadi korban dan ada pula yang menjadi tersangka dalam masalah kejahatan tersebut,” tuturnya.

Karena itu, diperlukan lebih banyak kerjasama untuk berbagi informasi secara efektif mengenai masalah kejahatan agar dapat diselesaikan secara bersama-sama.

“Mereka merekomendasikan kepada PNTL untuk meningkatkan patroli pada malam hari. Kami menyadari perlunya mengintensifkan patroli pada malam hari untuk mengendalikan dan meminimalisir kejahatan,” ujarnya

Perusahaan Tiongkok disarankan untuk menghubungi nomor darurat untuk menginformasikan adanya masalah dan perusahaan Tiongkok juga diminta memasang CCTV untuk merekam segala kejadian yang terjadi.

Eksekutif General Manager Shanghai Construction Group, Jason Li Xiaolong, mengatakan pada pertemuan gabungan hari ini untuk menjelaskan kepada publik bahwa perusahaan Tiongkok di Timor-Leste untuk membangun dan mengembangkan Timor-Leste, bukan untuk membuat onar.

“Kami berharap keamanan di jamin, PNTL harus mengintensifkan aktivitas patroli pada malam hari. Karena kami yakin Polisi mampu melakukan intervensi terhadap segala tindak kejahatan secepatnya,” katanya.

Pertemuan gabungan tersebut, dihadiri oleh Dubes Tiongkok, Wang Wenli, dan Komisaris Jenderal Polisi, Henrique da Costa, serta 50 Perusahaan Tiongkok yang berada di Timor-Leste.

Diperkirakan, sekitar 20.000 lebih warga Tionghoa yang kini tinggal di Timor Leste saat ini.

Reporter : Mirandoolina Barros Soares

Editor      : Cancio Ximenes

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!