DILI, 15 April 2024 (TATOLI)—Kementerian Kesehatam Timor-Leste akan menerapkan doktrin “Good Samaritan Law” di Timor-Leste.
Direktur Umum Prestasi Kesehatan di Kementerian Kessehatan (Kemenkes), Terlinda da Conceição Barros, mengatakan “Good Samaritan Law” merupakam undang-undang atau peraturan yang diterjemakan dari Kitab Suci untuk membantu orang lain yang mengalami kecelakaan di jalanan.
“Kami sudah melakukan satu seminar pada beberapa bulan lalu untuk memperkenalkan ‘Good Samaritan Law” kepada organisasi pemerintah dan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Doktrin dari undang-undang ini adalah, ketika seseorang melihat orang lain mengalami kecelakaan di jalanan, ia cepet bergegas untuk membantu secepatnya sesuai dengan pengetahuannya tentang pertolongan pertama yang baik atau buruk,” kata Direktur Umum Prestasi Kesehatan di Kementerian Kessehatan (Kemenkes), Terlinda da Conceição Barros, kepada wartawan Tatoli di Caicoli.
Prinsip “Good Samaritan Law” yakni untuk memberikan pertolongan dan perlindungan bagi orang yang membantu orang lain yang sakit atau mengalami kecelakaan di tengah jalan.
Jika Timor-Leste tidak memperkenalkan “Good Samaritan Law”k, maka orang yang membantu orang lain tidak akan mendapatkan perlindungan dalam memberikan pertolongan pertama.
Menurutnya, semua orang dapat menerima pelatihan pertolongan pertama di tempat kejadian, saat “Good Samaritan Law” telah diberlakukan dan dilaksanakan di berbagai negara untuk membantu orang yang mengalami kecelakaan, serangan jantung atau penyakit lainnya.
Para sukarelawan yang baik dilatih untuk merespons orang-orang yang mengalami stroke, patah tulang dan bahkan dapat menelepon dan menunggu ambulans sejauh mereka mampu.
Pemerintah akan membahas rancangan “Good Samaritan Law” untuk masyarakat dalam membuat draf undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang dipublikasikan oleh Pemerintah untuk dilimpahkan ke Dewan Menteri dan Parlemen Nasional.
Iha jamin bahwa ketika undang-undang ini diberlakukan, pemerintah akan memberikan pelatihan kepada pemadam kebakaran, aktivis agama, wakil dari setiap desa atau kampung dan mahasiswa di senjang perguruan tinggi.
Setelah pelatihan, mereka dapat memperoleh sertifikat dan kartu untuk melakukan tugas dan dilindungi oleh undang-undang yang berlaku.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Cancio Ximenes