iklan

KESEHATAN, HEADLINE

Angka gigitan anjing meningkat hingga 40 kasus di Oe-cusse

Angka gigitan anjing meningkat hingga 40 kasus di Oe-cusse

Foto google

OE-CUSSE, 01 april 2024 (TATOLI)— Sekretariat Daerah untuk Urusan Kesehatan di Daerah Administratif Spesial Oe-cusse Ambeno (RAEOA), mencatat jumlah gigitan anjing di Oe-cusse terus meningkat hingga 40 kasus.

Demikian hal itu diungkapkan, Sekretaris Daerah untuk Urusan Kesehatan, Luis de Jesus Neno  kepada Tatoli di Oe-cusse, senin ini.

Ia menjelaskan, saat ini ada 40 kasus gigitan anjing di RAEOA, termasuk satu kasus positif rabies dan satu kasus negatif.

“Jumlah total kasus gigitan anjing di Oe-Cusse sebanyak 40 kasus. Dari 40 kasus tersebut, kami sudah mengambil 10 sampel untuk dibawa ke laboratorium, baik yang negatif maupun positif dan dirujuk ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares. Dari total itu, ada satu orang yang positif rabies dan  telah meninggal dunia,” kata Luis de Jesus Neno.

Dikatakan, 40 kasus gigitan anjing tersebut pertama kali terjadi di desa Abani, Pos Administratif Pasabe dalam sembilan kasus, Oésilo Desa Usitaqueno dengan dua kasus, Tumin Desa Bobometo dua kasus, dan di Kampung Oébaha, Desa Bobometo juga ada dua kasus.

Berita terkait : Satu orang meninggal terjangkit penyakit rabies di Timor-Leste

Kasus gigitan anjing juga terjadi di Pante Makasar Desa Naimeko, Pusat Kesehatan Kiumanteko Desa Costa, Manuimpena Desa Lalisuk.

Ia juga mengatakan bahwa, selama paskah, ada enam kasus gigitan anjing yang terjadi di Nitibe.

Dia menginformasikan bahwa ada dua anjing yang mengigit masyarakat, namun tim kesehatan telah mengambil sampel dan hasilnya positif. Dimana, satu anjing mengigit  masyarakat di Pássabe dan satu anjing mengigit di  Desa Costa, Pante Makasar.

“Anjing yang dinyatakan positif, akan terus diobservasi oleh tim kesehatan, kalau timbul gejala baru bisa diambil tindakan, sehingga bisa dideteksi di laboratorium,” katanya.

Dia mengatakan bahwa untuk mencegah penyebaran penyakit rabies, Dinas Kesehatan Oecusse, saat ini telah membentuk tim teknis di setiap pos administratif, yaitu di Oesilo, Nitibe dan Pante Makasar, dengan hanya satu tindakan yaitu, anjing yang menggigit masyarakat harus datang ke fasilitas kesehatan, baik di posko kesehatan maupun puskesmas, untuk mendapatkan imunisasi anti rabies dan penanganan khusus dari petugas kesehatan.

Selain itu, komite layanan kesehatan terus terlibat dalam kegiatan sosialisasi  di tingkat desa dan kampung  untuk meningkatkan pengetahuan dalam mencegah penyakit rabies.

Berita terkait : Penyakit rabies semakin meningkat, Kemenkes imbau masyarakat waspada  

“Pihak  Kementerian Pertanian juga masuk dalam komite ini, mereka juga sudah melakukan tindakan untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing di setiap desa hingga kampung dan sekarang masih dalam proses,” katanya.   

Reporter : Abílio Elo Nini

Editor    : Evaristo Soares Martins (Penerjemah : Armandina Moniz)

  

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!