DILI, 26 maret 2024 (TATOLI)— Yayasan Many Hands One Nation (MAHON) menyelenggarakan diskusi mengenai kebijakan pengintegrasian kesetaraan gender dan inklusi sosial ke dalam program pelatihan untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor pendidikan, pertanian, perubahan iklim, pariwisata, dan promosi perdamaian.
“Integrasi program-program ini sangat penting untuk mempromosikan kepemimpinan perempuan di lembaga kami, untuk mendorong akses dan peluang yang sama bagi semua orang muda dalam proses pembangunan negara, serta untuk menciptakan dan meningkatkan lingkungan yang nyaman dan inklusi sosial untuk mencapai kesetaraan gender di semua bidang,” ujar Direktur Eksekutif MAHON, Leonito Caetano kepada wartawan di Farol.
Ia menambahkan bahwa sejak 2019, MAHON bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang, telah membangun tiga sekolah di kotamadya Bobonaro dan Covalima untuk mempromosikan dan memastikan partisipasi anak-anak dengan disabilitas fisik dalam pendidikan.
Ketika ditanya mengenai prospek masa depan, Leonito Caetano menjamin bahwa lembaga ini akan mengimplementasikan program-program yang mengintegrasikan kesetaraan gender dan inklusi sosial ke dalam semua jenis pelatihan untuk menjamin persamaan hak, kesempatan dan perlakuan tanpa diskriminasi berdasarkan ras, etnis, warna kulit atau kelas sosial.
Sementara itu, Kepala Departemen Pendekatan Gender dari Sekretariat Negara untuk Kesetaraan (SEI), Abílio Barreto, yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan bahwa pemerintah Timor-Leste berkomitmen untuk mempromosikan hak-hak perempuan dan penyandang disabilitas melalui kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat setempat.
“Kebijakan SEI adalah bahwa semua lembaga pemerintah dan masyarakat sipil dalam semua programnya harus peka terhadap aspek kesetaraan gender, agar dapat menanggapi kebutuhan semua orang berdasarkan kondisi dan fasilitas yang diperlukan,” katanya.
Abílio Barreto menekankan bahwa untuk menjamin dan mencapai kesetaraan gender, yang terpenting adalah memberikan perlakuan yang sama dengan pendekatan yang berkeadilan, sehingga kelompok rentan tidak merasa tertinggal.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz