iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN, HEADLINE

Satu orang meninggal terjangkit penyakit rabies di Timor-Leste

Satu orang meninggal terjangkit penyakit rabies di Timor-Leste

Foto google

DILI, 23 maret 2024 (TATOLI)— Satu orang warga Timor-Leste dari Daerah Administratif Spesial Oecusse Ambeno (RAEOA) Pos administratif Pasabe  berusia 19 tahun meninggal dunia usai terjangkit penyakit rabies.

Melalui siaran pers yang diakses Tatoli, menyebutkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste mencatat kasus positif rabies  pertama yang mengakibatkan seorang pasien perempuan  telah meningal dunia.

Disebutkan, melalui siaran pers itu bahwa,  satu orang yang meninggal dunia merupakan pasien berusia 19 tahun dari RAEOA, Pasabe.

“Pada 26 desember 2023, pasien tersebut digigit anjing saat berada di Oecusse sehingga mengakibatkan tangan pasien terluka. Anjing yang mengigit pasien digambarkan sangat agresif dan anjing tersebut  langsung mati pada keesokan harinya,” tulis siaran pers itu.

Sementara, pada 20 maret 2024, pasien dibawa ke Puskesmas Kio-Manteko dengan gejala demam tinggi, air liur berlebihan (muntah), nyeri tenggorokan, nyeri pinggang, kesulitan menelan makanan, hidrofobia (takut minum air), fotofobia (sensitivitas terhadap air) dan batuk serta leher kaku.

Riwayat kesehatan pasien menunjukkan batuk pada 20 desember 2023 dan berkonsultasi ke Puskesmas Kio-Manteko. Pasien menunjukkan gejala intoleransi dingin, sensitivitas cahaya, dan riwayat kesehatan lain yang relevan. Selanjutnya pasien dirujuk ke rumah sakit di Oecusse pada 20 maret 2024 pada pukul 15.00 WTL. Kemudian pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV)  pada 21 maret 2024.

“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap ancaman terjadinya rabies di Oecusse. Karena, rabies adalah penyakit virus mematikan yang dapat menyerang manusia dan hewan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi,” jelas siaran pers itu.

Kementerian Kesehatan melalui tim survei telah mencatat 14 kasus anjing terjangkit rabies di Oecusse, tepatnya di Pasabe. Karena itu, penting untuk meminta kerja sama seluruh masyarakat, khususnya di Oecusse dan Bobonaro, untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian dalam mengambil tindakan untuk melindungi komunitas dari penyakit tersebut.

Selain itu, diberitahukan bahwa Kementerian Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan telah memulai vaksinasi rabies tahap pertama di kotamadya Covalima, Bobonaro, dan RAEOA, dengan tingkat cakupan mencapai 70%.

Namun mengingat kasus yang terjadi di RAEOA, tim vaksinasi saat ini sedang melakukan vaksinasi tahap kedua di wilayah perbatasan antara  Indonesia.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!