DILI, 19 Maret 2024 (TATOLI)- Yayasan Alola menilai partisipasi perempuan di bidang politik perlu ditingkatkan dengan menambah kemampuan mereka dalam kepemimpinan untuk berpartisipasi dalam sebuah pemilihan.
Demikian hal itu dikatakan, Direktur Yayasan Alola, Maria Guterres dalam pertemuan yang dilakukan di aula Yayasan Alola, Mascarenhas, Dili, selasa ini.
Dikatakan, pertemuan dilakukan dengan para perempuan perwakilan dari beberapa organisasi ini untuk mendiskusikan dengan mereka untuk mempersiapkan diri jika ada sebuah pemilihan.
Jadi, dikatakan, pertemuan yang didukung oleh Sekretariat Negara Urusan Kesetaraan (SEI) ini bertujuan untuk menemukan tantangan dan peluang bagi perempuan Timor-Leste, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam kepemimpinan untuk berpartisipasi dalam sebuah pemilihan.
“Pembahasan ini akan difokuskan pada tantangan atau hambatan partisipasi perempuan dalam pemilihan Kepala Kepala Desa pada periode lalu,” kata Maria Guterres.
Ia menambahkan, partisipasi perempuan pada pemilu 2023 turun menjadi 4%, sebagaimana pada tahun 2016 partisipasi perempuan sebesar 5%.
Dengan demikian, kegiatan diskusi tersebut akan menghasilkan beberapa rekomendasi untuk lebih meningkatkan partisipasi perempuan di bidang politik.
Maria Guterres juga menjelaskan bahwa perlu melihat pengalaman masa lalu untuk meningkatkan partisipasi perempuan di sektor politik.
Di tempat yang sama, Perwakilan dari SEI, José Do Rosário De Carvalho menginformasikan bahwa pemerintah melalui SEI berkomitmen memberikan dukungan keuangan untuk mendorong keseimbangan gender di kalangan perempuan.
“Kami terus memberikan dukungan keuangan kepada kelompok masyarakat untuk terus mendorong perempuan agar terlibat dalam sebuah pemilihan,”tuturnya.
Ditambahkan, bahwa tahun ini SEI akan mengadakan kongres nasional bagi kelompok perempuan di tingkat kota untuk mendefinisikan partisipasi perempuan dalam desentralisasi dan kekuasaan lokal.
Diketahui SEI telah mendonasikan dana senilai $300.000 untuk mendukung lebih dari 40 kelompok perempuan di Kongres Asosiasi Perempuan Nasional.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz