iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Nasrani Timor-Leste diminta siapkan diri secara spiritual sambut kedatangan Paus

Nasrani Timor-Leste diminta siapkan diri secara spiritual sambut kedatangan Paus

Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva didampingi Nunsiu Apostolik Vatikan untuk Timor Leste (TL), Monsinyur Marco Sprizzi, bertemu Menteri Administrasi Negara, Tomas Cabral di kantor MAE, jumat (15/03). Foto MAE

DILI, 15 maret 2024 (TATOLI)– Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva mengatakan Gereja Katolik di Timor-Leste akan menyiapkan pembinaan secara spiritual bagi nasrani Timor-Leste sebagai bagian dari penyambutan Paus Fransiskus yang direncanakan akan melakukan kunjungan ke Timor-Leste pada tahun ini.

Uskup Agung menyampaikan hal ini usai menghadiri pertemuan bersama dengan Menteri Administrasi Negara, Tomas Cabral yang didampingi langsung oleh Nunsiu Apostolik Vatikan untuk Timor Leste (TL), Monsinyur Marco Sprizzi, Pastor Guilermino da Silva, Direktur Eksekutif ADN (Otoritas Pembangunan Nasional), Rui Lorenço.

Berita terkait : Kunjungan Paus ke Timor-Leste, Pemerintah tunjuk Agio Pereira jadi Koordinator Umum

“Kementerian Administrasi Negara sebagai Wakil Koordinator Pemeirntah bagi Rencana Kujungan Paus di Timor-Leste, Ia mengundang dari Gereja dan Nunsiatur untuk melihat bersama persiapan untuk kemungkinan kunjungan Paus, khususnya terkait dengan dana yang sudah disiapkan dari Pemerintah,” jelas Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal di kantor MAE, jumat ini.

Uskup Agung Dili itu pun menjelaskan sampai saat ini pihak Gereja Katolik di Timor-Leste sendiri tengah melakukan persiapan untuk memulai pembinaan atau katekese bagi para Nasrani di Timor-Leste untuk memiliki persiapan spiritual secara matang.

“Pihak gereja menyiapkan permbinaan untuk menyiapkan diri secara spiritual, karena kita ingin semua melihat bahwa kedatangannya (Paus Fransiskus) bukan sebagai turis, tetapi untuk mengerti pentingnya kunjungan Paus setelah 35 tahun ini adalah apa? dan kunjungan dari ini memiliki arti apa? Kita akan menyiapkan katekese mulai dari anak-anak, kaum muda dan orang dewasa,” ungkapnya.

Ia ingin agar para nasrani bisa memiliki pemahaman dan bisa merasakan sendiri keuntunga dari Paus nantinya bisa ada secara spiritual dan moral serta tinggal bersama setiap orang.

Ditanya mengenai kemungkinan kunjungan Nasrani dan Gereja Katolik dari NTT (Nusa Tenggara Timur) Indonesia, Uskup Agung itu menegaskan belum adanya koordinasi konkrit karena sampai saat ini Gereja Timor-Leste belum menerima informasi lengkap mengenai tanggal pasti kunjungan Paus.

Berita terkait : Sambut kunjungan Paus Fransiskus, Timor-Leste siapkan $12 juta

“Untuk ini kami belum mendapatkan informasi dari mereka yang di NTT, semua bisa dilakukan jika sudah memiliki tanggal pasti. Kita bisa mengetahui mereka atau datang atau tidak setelah sudah ditetapkan. Paus sendiri yang meminta untuk menunggu lagi,” ungkapnya.

Uskup Agung Dili, Dom Virgílio Kardinal do Carmo da Silva dalam kesempatan itu pun menginformasikan tempat-tempat yang mungkin akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus selama berada di Timor-Leste, salah satunya adalah Nunsiatur Apostolik di Motael sebagai tempat tinggal. “Nunsiatur sebagai rumah baginya di Timor-Leste, Ia akan tinggal disana,” katanya.

Akan dikunjungi juga Gereja Catedral Imaculada da Conceição Dili yang akan digunakan sebagai tempat untuk bertemu dengan para iman gereja mulai dari Uskup, Pastor, Suster dan yang lainnya.

Pusat Konvensi Dili atau Centro Convenções Dili (CCD) akan disiapkan sebagai tempat untuk pertemuan Paus dengan perwakilan Kaum Muda Katolik dari seluruh teritori, serta Tasitolu dipilih sebagai tempat diadakan misa bersama sebelum Paus meningalkan Timor-Leste. 

Sebelumnya, Presiden Republik, José Ramos Horta usai bertemu langsung dengan Bapa Suci Paus Fransiskus di Vatikan, Roma, pada 22 januari 2024, mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus akan melakukan kunjung ke Timor-Leste pada tahun ini.

Timor-Timur (kini Timor-Leste) sewaktu masih menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia, telah mendapatkan kunjungan dari Bapa Suci Paus Paulus Yohanes II (Almarhum). Kunjungan resmi Bapa Suci Paus Paulus Yohanes II dilakukan pada 12 oktober 1989.

Sementara, Timor-Leste sendiri memiliki jumlah umat Katolik terbanyak di Asia-90%. Dimana, menurut Sensus Populasi tahun 2010 bahwa, dari total 1,3 juta penduduknya, 90% beragama Katolik.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!