iklan

INTERNASIONAL, KESEHATAN

UNFPA dukung Kemenkes bangun 20 pusat Kesehatan Masyarakat

UNFPA dukung Kemenkes bangun 20 pusat Kesehatan Masyarakat

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Pembangunan Pedesaan, Mariano Sabino Assanami menyaksikan langsung acara penandatanganan bantuan dukungan dana pada Kementerian Kesehatan. Foto Tatoli/Antonio Daciparu

DILI, 06 maret 2024 (TATOLI)— Pemerintah Jepang memberikan dana hibah senilai $7,5 juta melalui UNFPA (Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membangun 20 pusat Kesehatan Masyarakat di 12 kotamadya di Timor- Leste.

Perwakilan Direktur UNFPA, Domingas Bernando, mengatakan pihaknya telah menandatangani Kerjasama dengan Pemerintah Jepang untuk Proyek Peningkatan Fasilitas bagi Masyarakat Pelayanan Obstetri dan Pusat Kesehatan darurat bagi ibu melahirkan dan bayi baru lahir.

Dikatakan, inisiatif transformatif ini bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu  melahirkan di Timor-Leste yang saat ini mencapai 195 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan total anggaran sebesar $7,5 juta. Inisiatif peningkatan ini akan dilaksanakan dalam tiga tahun ke depan,” kata Domingas Bernando pada wartawan di Hotel Timor, Dili, Selasa ini.

Ia menambahkan bahwa secara langsung dukungan tersebut bisa menargetkan 117,620 perempuan usia produktif dan sekitar 20,618 wanita hamil setiap tahunnya di wilayah cakupan Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) di 12 kotamadya di Timor-Leste. Proyek ini juga secara tidak langsung memberikan manfaat bagi seluruh penduduk di wilayah tersebut, yang diperkirakan mencapai 467,682 perempuan.

“UNFPA tetap teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Timor-Leste. Dengan menyelaraskan prioritas nasional dan kerangka kerja internasional, inisiatif ini mewakili langkah signifikan menuju pencapaian akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas dan mengurangi kesakitan dan kematian ibu dan antenatal,” jelasnya.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan I, untuk urusan Penguatan Kelembagaan Kesehatan, Jose dos Reis Magno menyoroti proyek ini akan dilaksanakan selama tiga tahun mulai tahun 2024 hingga 2027.

Selama tiga tahun, proyek ini akan mencapai hasil pada peningkatan akses terhadap layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas, memperkuat kapasitas penyedia layanan kesehatan, mendorong persalinan berbasis fasilitas.

Inisiatif ini selaras dengan berbagai kebijakan dan strategi nasional dan internasional, termasuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Rencana Pembangunan Strategis Timor-Leste, Rencana Strategis Sektor Kesehatan Nasional, dan Dokumen Program Negara UNFPA untuk Timor-Leste.

“Kementerian Kesehatan Timor-Leste dan UNFPA mengidentifikasi kebutuhan akan 36 pusat kesehatan, berdasarkan aksesibilitas dan jarak dari masyarakat, untuk mengurangi jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Duta Besar Jepang di Timor Leste, Tetsuya KIMURA, menginformasikan bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan 20 Pusat Kesehatan Masyarakat yang bertujuan memperkuat sistem layanan kesehatan primer yang ada untuk memberikan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas termasuk layanan antenatal dan pasca melahirkan di 12 kotamadya.

Dubes Jepang Kimura menambahkan proyek ini juga akan mencakup penyediaan peralatan medis dan non-medis serta pelatihan peningkatan kapasitas bagi tenaga medis.

Di tempat yang sama Wakil Perdana Menteri dan Menteri Koordinator Pembangunan Pedesaan, Mariano Sabino mengapresiasi inisiatif proyek ini untuk mengurangi angka kematian dan ibu hamil di Timor – Leste.

“Atas nama Pemerintah Timor – Leste saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Jepang bersama mitranya UNFPA yang selama ini telah mendukung pembangunan nasional Timor-Leste di bidang pertanian, Infrastruktur termasuk bidang kesehatan dan sektor-sektor di Timor-Leste,” tuturnya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares.

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!