iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Kronologi aksesi Timor-Leste dari awal hingga resmi jadi anggota WTO

Kronologi aksesi Timor-Leste dari awal hingga resmi jadi anggota WTO

Foto bersama usai pengesahan status Timor-Leste resmi menjadi anggota WTO. Foto Tatoli/Joanico de Araújo

DILI, 27 februari 2024 (TATOLI)—  Pada tanggal 26 februari 2024, Timor-Leste secara resmi menandatangani pernyataan deklarasi menjadi anggota WTO (World Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan Dunia (OPD). Selama delapan tahun, pemerintah  terus bergantian, tetapi komitmen tetap sama. Maka, dari satu pemerintahan ke pemerintahan lainnya terus berusaha keras dan akhirnya Timor-Leste diakui secara resmi  menjadi anggota WTO.

Bagaimana proses awal hingga resmi, berikut TATOLI ingin memperkenalkan kronologi bagaimana Timor-Leste memulai melakukan aplikasi untuk bergabung dengan anggota WTO hingga menandatangani deklarasi sebagai anggota penuh. Berikut kronologinya :

Proses awal

Usaha Timor-Leste untuk bergabung dengan WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia (OPD) dimulai pada tanggal 07 Desember 2006, melalui pembentukan Kelompok Kerja. Setelah 14 tahun, Kelompok Kerja menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk memenuhi peraturan organisasi.

Berita terkait : Timor-Leste resmi tandatangani deklarasi jadi anggota WTO

WTO adalah organisasi internasional yang mengatur aktivitas perdagangan internasional. Organisasi ini didirikan pada tahun 1995 dan hadir dengan tujuan berdasarkan perjanjian untuk memberikan bantuan kepada produsen, eksportir, dan importir dari setiap negara untuk menjalankan aktivitas perdagangan mereka sesuai dengan aturan internasional untuk memastikan keamanan dan transparansi.

Selain itu, organisasi ini dapat mengatur perdagangan antar negara dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua aktivitas perdagangan berjalan dengan cara yang mudah, bebas, dapat diprediksi, dan memungkinkan. Tujuan utama WTO adalah untuk mengatur dan memfasilitasi perdagangan internasional antara negara-negara anggota dengan mengurangi hambatan pada ekspor dan impor. Untuk mencapai hal ini, semua negara anggota WTO harus mengubah kebijakan internal mereka yang mungkin bertentangan dengan prinsip pasar bebas.

Pemerintah Timor-Leste menerima delegasi dari OPD pada november 2016 untuk membahas aplikasi Timor-Leste agar dapat bergabung dengan organisasi tersebut, yang menurut pejabat pemerintah akan membantu memperkuat dan memperkaya ekonomi melalui investasi strategis di sektor-sektor yang berpotensi, serta menjadi anggota WTO adalah sangat penting untuk memastikan diversifikasi ekonomi Timor-Leste dalam perdagangan, industri, pertanian, ekspor, dan akses ke pasar.

Status seperti pengamat

Rencana Pemerintah Timor-Leste untuk menjadi anggota dengan hak penuh dari WTO mengambil langka baru, dengan pengumuman dari Dewan Umum Organisasi ini untuk memiliki status pengamat dan untuk membuat satu kelompok kerja untuk melakukan negosiasi tentang kondisi untuk aksesi ke WTO.

Berita terkait : Kalbuady Lay akan wakili Timor-Leste tandatangani Protokol Aksesi ke OPD

Pengumuman ini disoroti pada pertemuan yang dilakukan organisasi di Jenewa (Swiss) pada tanggal 07 desember 2016.

Selama pertemuan, Menteri Negara, Koordinator Urusan Ekonomi dan Menteri Pertanian dan Perikanan, Estanislau da Silva saat itu, mengatakan bahwa keanggotaan dalam OPD adalah tujuan utama pemerintah, untuk membangun institusi dan politik ekonomi luar negeri. Selain itu, keanggotaan dalam organisasi ini masuk sebagai program pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan dan mendukung diversifikasi ekonomi.

Menteri Negara itu telah menjelaskan bahwa perbaikan akses ke pasar, serta kesempatan untuk berbisnis, menjadi bagian dari inisiatif kebijakan Pemerintah untuk membangun dan meningkatkan investasi di sektor ekonomi yang produktif seperti pertanian, perikanan, pariwisata, industri kecil, dan pertambangan, selain kegiatan dalam sektor minyak dan gas, serta perbaikan infrastruktur ekonomi dan lingkungan bisnis.

Pemerintah juga mempertimbangkan keanggotaan WTO sebagai proses untuk melengkapi keanggotaan di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan memberikan kontribusi penting bagi partisipasi ekonomi di wilayah tersebut.

Pada tanggal 16 desember 2016, Pemerintah Timor-Leste telah mendapatkan status sebagai pengamat dari WTO yang memberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan selama proses keanggotaan.

Oleh karena itu, bersama dengan 22 negara lain, Timor-Leste menjadi pengamat untuk mengawal proses dan memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota seperti 164 negara lain.

Sebagai negara pengamat, Kelompok Kerja yang berperan sebagai komite bekerja untuk melakukan persiapan, negosiasi, pemenuhan persyaratan dan mengikuti koordinasi pertemuan dengan negara anggota.

Pertemuan Kelompok Kerja

Pada tanggal 01 oktober 2020, Timor-Leste mengadakan pertemuan kelompok kerja pertama dengan anggota negara WTO untuk membahas secara detail tentang keseriusan aplikasi untuk menjadi anggota.

Bergabung dengan organisasi internasional ini, dengan harapan bahwa Pemerintah dapat bermitra dengan sektor swasta nasional dan internasional untuk membuka lapangan kerja bagi rakyat Timor.

Berita terkait : Negara anggota setujui paket aksesi Timor-Leste ke OPD

Pertemuan Kelompok Kerja kedua yang difasilitasi oleh Sekretariat Aksesi Timor-Leste untuk WTO dari Kementerian Koordinator Urusan Ekonomi (MKAE) diadakan di ruang pertemuan Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama dan dihadiri oleh anggota pemerintah saat itu, seperti Menteri Koordinator Urusan Ekonomi, Joaquim Amaral, Menteri Keuangan, Rui Gomes, Menteri Pariwisata, Perdagangan, dan Industri, José Lucas do Carmo da Silva, dan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri, Domingos Lopes.

Pertemuan Kelompok Kerja ini menunjukkan sikap positif bagi posisi Timor-Leste yang dinyatakan oleh negara-negara anggota WTO tentang niat baik Timor-Leste untuk bergabung dengan WTO. Dari benua Eropa, perwakilan Uni Eropa memberikan pujian dan mengapresiasi atas upaya Pemerintah Timor-Leste dalam tahap persiapan dan penyusunan dokumen yang diperlukan sesuai aturan WTO.

Kelompok Kerja berhasil melakukan pertemuan berkala yaitu :

  1. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 01 0ktober 2020
  1. Pertemuan kedua pada tanggal 29 juli 2021
  1. Pertemuan ketiga pada tanggal 29 april 2022
  1. Pertemuan keempat pada tanggal 30 september 2022
  1. Pertemuan kelima pada tanggal 20 april 2023
  1. Pertemuan keenam pada tanggal 11 oktober 2023

Dari semua pertemuan-pertemuan tersebut berhasil membentuk tiga tingkat pengaturan dalam bidang multilateral, bilateral, dan plurilateral.

TATOLI

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!