DILI, 15 februari 2014 (TATOLI)— Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) melalui Direktorat nasional untuk organisasi regional menggelar pertemuan dengan Uni Eropa (UE). Pertemuan tersebut untuk memperkuat hubungan kerjasama Uni Eropa dan komitmennya mendukung Timor-Leste dalam berbagai bidang program penting.
Dialog antara Kementerian MNEK dan Uni Eropa digelar di aula Kementerian Luar Negeri, Pantai Kelapa Dili, kamis ini.
Menteri MNEK, Bendito Freitas mengatakan dialog antara Uni Eropa dan Timor-Leste sangat penting. Dalam kerjasama tersebut Eropa berkomitmen mendukung Timor-Leste dalam jangka waktu yang sangat lama.
“Kami mengadakan pertemuan ke-VII dan bermitra dengan Uni Eropa yang fokus pada kerjasama di bidang sosial, politik, ekonomi, investasi dan perdagangan,” kata Menteri MNEK, Bendito Freitas pada wartawan di ruang pertemuan MNEK.
Ia menambahkan, Uni Eropa telah menjadi mitra utama yang mendukung Timor-Leste sejak memulai pembangunan infrastruktur negara hingga saat ini.
Uni Eropa mendukung Timor-Leste di berbagai sektor seperti Kesehatan, Gizi, Infrastruktur, Pertanian, dan lainnya.
“Hari ini, Wakil Direktur Pelaksana Uni Eropa hadir dalam pertemuan untuk menunjukkan komitmen jangka panjang mereka dalam mendukung Timor-Leste dalam beberapa hari mendatang,” jelasnya.
Menteri Bendito menegaskan, Timor-Leste sedang menghadapi masalah global, sehingga diharuskan untuk terus meminta dukungan kepada Uni Eropa, dalam meningkatkan pembangunan ekonomi, Keamanan, Kejahatan Dunia Maya, Digitalisasi, Hak Asasi Manusia, Demokrasi, dan lainnya.
Sementara, Wakil Direktur Manager Asia dan Pasifik untuk Layanan Tindakan Luar Negeri di Eropa, Paula Pampoloni mengatakan pertemuan ini memiliki kepentingan antara kedua belah pihak untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kerja sama ekonomi, perubahan iklim, investasi yang fokus pada kerjasama ekonomi dan perubahan iklim.
“Uni Eropa menegaskan kembali bahwa komitmen sebagai sahabat Timor-Leste. Sangat perlu untuk membantu pembangunan Ekonomi dan Sosial negara termasuk proses aksesi Timor-Leste sebagai anggota ASEAN,’’ jelasnya
Diketahui, pada tahun 2024, Uni Eropa memberikan bantuan sebesar satu juta euro untuk melaksanakan proses desentralisasi di Timor-Leste.
Sejauh ini, Uni Eropa telah memberikan dana sebesar $20 juta kepada GIZ (Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit) dan Kementerian MAPFF (Kementerian Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan), untuk pengembangan lebih lanjut di sektor Pertanian.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz