DILI, 02 februari 2024 (TATOLI)–Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Timor-Leste, Bendito dos Santos Freitas, akan memimpin pertemuan Forum Kementerian ke-III antara Uni Eropa dan anggota Negara Indo-Pasifik. Pertemuan tersebut diselenggarakan di Brussel, Belgia pada 02 februari tahun ini.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, bahwa sebelumnya, Menteri Bendito Freitas juga mendapat kepercayaan dari Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Karibia dan Pasifik (OACPS), George Rebelo Pinto CHICOTI, untuk menjadi Ketua dalam pertemuan antara Uni Eropa dan OACPS di Samoa pada 14-15 november 2023. Hasil dari pertemuan tersebut, mampu menggantikan Perjanjian Cotonou yang akan berakhir dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan pengalaman tersebut, pada 31 januari 2024, Kepala Delegasi Khusus Uni Eropa untuk Indo-Pasifik, Richard Tibbls, bertemu dengan Menteri MNEK, Bendito dos Santos Freitas, di Hotel Sofitel, untuk meminta kesediannya memimpin pertemuan Forum Kementerian antara Uni Eropa dan anggota negara Indo-Pasifik.
Menteri Bendito Freitas menerima permintaan dari Kepala Delegasi Khusus Richard Tibbls tersebut dan melanjutkan diskusi teknis untuk mengupdate agenda terkait dalam sesi-sesi di forum tersebut.
“Undangan untuk Timor-Leste memimpin pertemuan strategis antara hubungan Uni Eropa dengan Indo-Pasifik, merupakan kepercayaan bagi Timor-Leste dan juga agar dapat mewakili kualitas dan potensi Timor-Leste. Jadi, partisipasi Timor-Leste, serta tindakan dan pemikiran kontribusi Timor-Leste untuk dapat meningkatkan visibilitas di dunia diplomatik, guna memperkuat kebutuhan investasi ekonomi dan kebijakan luar negeri agar dapat mempromosikan kerja sama yang lebih ketat dan lebih kuat dengan semua negara khususnya Uni Eropa dengan Asia Pasifik untuk melihat masalah global, dan ancaman perubahan iklim,” kata Menteri Bendito melalui siaran pers itu.
Sementara itu, agenda yang dibahas dalam Forum Menteri Bersama adalah, Tantangannya Geopolitik dan Keamanan di Indo-Pasifik, Ketahanan Ekonomi, dan Investasi, Mempercepat Transisi yang Lebih Ramah Lingkungan dan Berenergi.
Dari ketiga agenda tersebut, Menteri MNEK, Bendito Freitas akan memimpin pertemuan Indo-Pasifik dan akan memimpin diskusi meja bundar yang membahas “Green Economy” bersama 24 negara anggota, dan hasilnya akan dilaporkan kembali dalam pertemuan pleno berikutnya.
Sementara itu, 40 negara anggota Indo-Pasifik yang mengikuti pertemuan termasuk, Australia, Bangladesh, Bhutan, Brunei, Kamboja, Republik Demokratik Korea, India, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Maladewa, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, dan negara lainnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz