DILI, 30 januari 2023 (TATOLI)—Sebanyak 18 pengajar dari sembilan institusi pendidikan tinggi mendapatkan sertifikat Pendidik Perdamaian yang diberikan oleh Organisasi Perdamaian Internasional Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL).
Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, José Hónorio Jerónimo mengatakan tujuan dari pelatihan dari HWPL untuk menciptakan perdamaian antara manusia dan anggota keluarga serta mempromosikan perdamaian di tingkat sosial.
Menurutnya, program pelatihan pendidik perdamaian HWPL ini membantu para guru untuk mengajar siswa bagaimana mempromosikan perdamaian dalam kehidupan mereka.
“Saya menginisiasi program pelatihan pendidik perdamaian bagi institusi pendidikan tinggi atau tingkat universitas untuk memiliki program pelatihan ini di Timor Leste. Inisiasi ini muncul setelah saya diundang untuk berpartisipasi dalam forum internasional Perdamaian di Korea Selatan, yang diikuti lebih dari 120 negara,” kata Menteri José di kantornya, senin ini.
Ia menambahkan bahwa setelah menghadiri pertemuan internasional ini selama empat hari, lembaga HWPL Korea Selatan mengunjungi Timor-Leste dan menandatangani Nota Kesepahaman untuk memberikan pendidikan perdamaian kepada para universitas di Timor-Leste
Pengajar program Pelatihan Pendidik Perdamaian HWPL, Oliver Kim mengatakan, HWPL memberikan sertifikasi ini kepada para pengajar, yang telah menyelesaikan pelatihan selama enam minggu sejak 15 desember 2023 hingga 25 Januari 2024.
“Dengan demikian, mereka layak mendapatkan sertifikat pendidik perdamaian ini, untuk membantu mereka mengajar siswa di universitas dan lembaga pendidikan tinggi mereka. Selama enam minggu, para peserta mendapatkan total 12 unit mata pelajaran,” ucapnya.
HWPL sendiri berencana mengadakan lebih banyak pelatihan untuk individu dan juga di tingkat pendidikan menengah dan para universitas di Timor-Leste.
Salah satu peserta dari ISFIT (Instituto Superior de Filosofia e de Teologia), Yoseph Jawa mengatakan program pelatihan pendidikan ini sangat penting bagi perkuliahannya untuk mempromosikan perdamaian antar manusia untuk saling memaafkan.
“Saya senang belajar mata kuliah “Forgiveness“. Mata kuliah ini membantu seseorang untuk merefleksikan dirinya untuk membangun perdamaian melalui pengampunan bagi orang lain, dan juga mata kuliah psikologi”, katanya.
Diketahui bahwa para peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari Universidade Nasional Timor Lorosa’e (UNTL), Universidade da Paz (UNPAZ), Universidade Oriental (UNITAL) Universidade Dili (UNDIL), Institut CRISTAL, ICS, dan ISFIT, dan Naroman Esperanza Lauala.
HWPL juga telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan 62 negara dengan 545 lokasi dan pendidik perdamaian HWPL yang telah mengimplementasikannya di 65 negara dan 1.633 pendidik perdamaian HWPL
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz