iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, HEADLINE

Negara anggota setujui paket aksesi Timor-Leste ke OPD

Negara anggota setujui paket aksesi Timor-Leste ke OPD

Foto bersama, usai Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Gonçalves Manetelu, yang memimpin delegasi Timor-Leste ke Jenewa menghadiri pertemuan ke-VII Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa. Foto OPD TL

DILI, 11 januari 2023 (TATOLI)— Negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (OPD) atau World Trade Organization (WTO) menyetujui serangkaian paket aksesi Timor-Leste ke organisasi tersebut.  Penyetujuan disepakati  dalam pertemuan yang digelar di Jenewa.

Persetujuan tersebut disepakati dalam pertemuan yang digelar pada 11 januari 2024. Dimana, dalam pertemuan itu  anggota OPD yang bertanggung jawab untuk menegosiasikan aksesi Timor-Leste menyetujui melalui konsensus, merujuk pada persyaratan aksesi negara tersebut ke OPD dan membuka jalan bagi Timor-Leste untuk bergabung dengan organisasi tersebut selama Konferensi Tingkat Menteri ke-13 OPD (MC13), yang akan berlangsung pada 26-29 februari 2024, di Abu Dhabi.

Berita terkait : Temui Presiden Horta, Kalbuadi Lay sampaikan proses aksesi Timor-Leste ke OPD

Menteri Transportasi dan Komunikasi, Miguel Marques Gonçalves Manetelu, yang memimpin delegasi Timor-Leste ke Jenewa untuk menghadiri pertemuan ke-VII dan terakhir dari Kelompok Kerja Aksesi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada anggota OPD  karena telah mengakui upaya dan kesiapan negara ini untuk menutup babak aksesi OPD.

“Aksesi Timor-Leste ke OPD menandai langkah penting dalam sejarah integrasi perdagangan kita, dengan menetapkan kerangka kerja untuk perjanjian perdagangan di masa depan dan membuka jalan bagi tantangan masa depan yang ada di depan mata,” tegas Menteri Miguel dalam siaran pers yang diakses Tatoli dari Sekretariat OPD Timor-Leste.

Menteri Miguel Manetelu menekankan komitmen Timor-Leste untuk menjadi peserta yang lebih aktif dalam perdagangan internasional, yang mampu mempertahankan nilai-nilai dan kepentingannya di jalan menuju pembangunan berkelanjutan. “Aksesi ke OPD tetap menjadi sarana utama untuk mempercepat reformasi penting yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengubah negara ini menjadi negara kelas menengah yang berkembang, sehat, dan berpendidikan, dan bergerak menuju tujuan tata kelola pemerintahan yang baik, stabilitas, dan perdamaian,” katanya.

Dikatakan, pekerjaan ini akan terus berlanjut pada periode pasca-aksesi, sejalan dengan keanggotaan paralel Timor-Leste di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Berita terkait : Timor-Leste selesaikan Pertemuan Kelompok Kerja Aksesi ke OPD  

Sementara, Wakil Direktur Jenderal OPD, Johanna Hill, menyampaikan ucapan selamat kepada Timor-Leste atas keberhasilan negosiasi dan mengatakan bahwa penyelesaian aksesi ini  dan merupakan kesempatan penting bagi OPD, yang membuka pintu bagi anggota baru untuk pertama kalinya sejak tahun 2016.

Johanna Hill memberikan penghormatan kepada Presiden Republik Timor-Leste, José Ramos-Horta atas kepemimpinannya dalam proses aksesi dan mencatat bahwa, terlepas dari semua tantangan yang ada, Timor-Leste telah menjadi contoh bagaimana menggunakan proses aksesi untuk mereformasi dan memodernisasi ekonomi negara, mempercepat pertumbuhan dan mengatasi pembatasan Negara-negara Kurang Berkembang (Least Developed Countries – LDC), termasuk berbagai komitmen yang telah dibuat, terutama dalam akses pasar.

Dilain pihak, Ketua Kelompok Kerja Timor-Leste, Duta Besar Rui Macieira dari Portugal, mengakui komitmen para negosiator Timor-Leste di bawah kepemimpinan politik Presiden Horta dan Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dan menekankan bahwa ini merupakan aksesi tercepat di antara semua negara kurang berkembang yang telah bergabung dengan OPD sejauh ini.

Dikatakan, Timor-Leste telah menggunakan aksesi ini sebagai batu loncatan untuk bergabung dengan ASEAN, membangun fondasi yang kokoh bagi pembangunan ekonomi negara yang masih muda ini.

Para anggota OPD menyatakan keinginan mereka untuk menyambut Timor-Leste sebagai anggota baru WTO pada KTM13 dan menekankan bahwa penyelesaian perundingan ini merupakan tonggak sejarah yang akan memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi dan integrasi negara tersebut ke dalam sistem perdagangan multilateral. Para anggota OPD juga menekankan bahwa Timor-Leste telah menetapkan standar yang tinggi dalam proses aksesi yang cepat dan efektif serta mendorong negara ini untuk mempertahankan momentum dalam fase pasca aksesi.

Berita terkait : Delegasi OPD desak pemerintah selesaikan syarat aksesi TL menjadi anggota OPD

Delegasi nasional juga terdiri dari Menteri Perdagangan dan Industri, Filipus Nino Pereira, dan Duta Besar, Maria de Lurdes Martins de Sousa Bessa, Perwakilan Tetap Timor-Leste di Jenewa.

Setelah mengajukan permohonan ke OPD pada november 2016, Kelompok Kerja dibentuk pada desember 2016, dan kini berpuncak pada persetujuan paket aksesi OPD.

Dilain pihak, dilansir laman resmi World Trade Organization atau OPD  adalah organisasi perdagangan dunia yang berdiri sejak 01 Januari 1995.

Dimana, sejak 29 Juli 2016, negara anggota OPD sudah  ada 164 negara di seluruh dunia. Sementara,  negara yang paling baru menjadi anggota OPD adalah Afghanistan, yang bergabung pada 29 Juli 2019.

TATOLI

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!